Kulit Bundar

New Age of Sports Community

All England oh All England


Jakarta – Masyarakat Indonesia sontak dikagetkan oleh berita Dipaksa Mundurnya Tim Badminton Indonesia dari perhelatan All England yang diadakan di Inggris tanggal 16 Maret yang  lalu. Kekagetan itu langsung diikuti kecurigaan adanya kecurangan bahkan isu yang berkembang adanya diskriminasi perlakuan dari pihak BWF ( Badminton World Federation) sebagai organisasi Badminton Dunia, panitia penyelenggara All England, bahkan pihak berwenang di Inggris.

Terlepas dari apapun hal yang sebenarnya terjadi hingga menyebabkan dipaksa mundurnya Tim Badminton Indonesia, masyarakat Indonesia yang direpresentasikan oleh para netizen secara spontan dan masif menyerang situs resmi BWF, All England dengan komentar keberatan hingga hujatan kepada lembaga lembaga tersebut. Dua kata kunci dalam narasi yang terlanjur berkembang dan diyakini oleh masyarakat Indonesia adalah : “dipaksa mundur” dan “tim Indonesia”. Kata pertama mengundang pengertian dan konotasi bahwa adanya pemaksaan dan ketidak adilan yang diterima para pemain Badminton Indonesia yang mengakibatkan mereka tidak bisa bertanding dan harus menjalani karantina.

Kata yang kedua ini yang lebih krusial, karena membawa nama negara Indonesia, seketika rasa nasionalisme masyarakat Indonesia terbakar dan secara otomatis membela Tim Badminton Indonesia yang dianggap diperlakukan tidak adil. Seakan tidak cukup protes dari Ketua Umum PBSI (Pesatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia), Ketua KOI, Menteri Pemuda dan Olah Raga bahkan Presiden Republik Indonesia diharapkan turun tangan membela Tim Indonesia.

Memang Turnamen All England mempunyai tempat khusus di hati masyarakat Indonesia, padahal point yang dihasilkan Turnamen ini tidaklah istimewa atau lebih besar dari Turnamen Grand Prix dan Super Series lainnya. Tapi di All England ini lahir pahlawan pahlawan olah raga Indonesia yang dianggap berhasil membawa nama harum Indonesia di kanvah Internasional terutama di tempat penyelenggaraannya yaitu di Inggris. Nama nama seperti Rudi Hartono yang menjadi juara All England 8 kali, Liem Swie King, Taufik Hidayat hingga Owie dan Butet dan Minions telah terlahir sebagai Juara dan pahlawan bagi masyarakat Indonesia. Dan mereka lahir dari Turnamen yang bernama All England.

 

(Yp/teamKB)