Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Hilangnya Mental Juara United


Jakarta – Manchester United gagal menjuarai Liga Europa musin 2020/2021 setelah di partai puncak yang digelar di Gdanks Polandia dikalahkan oleh Villareal dengan skor skor 11-10 (1-1) dalam drama adu penalti. Sempat tertinggal di babak pertama, Manchester United berhasil menyamakan kedudukan kedudukan di babak kedua melalui gol Edinson Cavani. Kedudukan 1-1 berlangsung hingga akhir babak kedua yang memaksa pertandingan dilanjutkan dengan extra time. Hingga extra time berakhir, skor tetap tidak berubah sehingga pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti. Seluruh 11 pemain Villareal termasuk sang kiper berhasil mengeksekusi penalti dengan baik, sedangkan eksekutor terakhir MU David de Gea gagal mengeksekusi penaltinya setelah penjaga gawang Valencia berhasil menepis tendangannya.

Dalam dua setengah musim menjadi pelatih, Solkjaer belum sekalipun memberikan Piala bagi United penampilan United sebenarnya tidak jelek jelek amat menjadi peringkat 3 dan runner up Liga Inggris menjadi pembuktiannya, selalu mencapai Semifinal Piala Liga dan FA Cup juga menjadi bukti bahwa United masihlah sebuah tim yang tangguh. Hingga musim ini berhasil mencapai final Liga Europa menjadi puncak pencapaian United bersama Olle Gunnar Solksjaer sebagai pelatih.

Dengan predikat sebagai Tim kuat Eropa dengan diperkuat pemain bintang serta dukungan keuangan yang besar ternyata belum mampu membawa United meraih kembali kejayaan seperti di era Sir Alex Ferguson. Kejayaan United seperti memudar seiring perginya Sir Alex, tidak pernah lagi menjuarai Liga Inggris menjadi salah satu buktinya. Bagi tim di Inggris menjadi Juara Liga adalah pencapaian tertinggi bahkan melebihi menjadi juara Liga Champions. Menjadi Juara Liga Inggris terbanyak adalah hal yang menjadikan Kejayaan United di masa Sir Alex. Mempunyai pola bermain khas dan membangun kebanggaan sebagai pemain United serta membentuk mental juara adalah kunci kejayaan United yang nampaknya tidak dimiliki oleh United saat ini.

Para pemain sepertinya tidak memiliki kebanggaan sebagai pemain United, tidak mempunyai pola permainan yang jelas dan yang paling penting kehilangan mental juara akibat terlalu sering gagal walaupun selalu dalam posisi yang diunggulkan. Seringnya mengganti pelatih juga menjadi penyebab United tidak dapat berkembang karena para pelatih tidak mempunyai waktu yang cukup dalam membangun sebuah tim. Diperburuk dengan sang pemilik klub yang mengelola United layaknya sebuah korporasi yang segala usahanya didasari perhitungan untung dan rugi semata. Hal ini dibuktikan dengan pembelian gila gilaan di awal kepelatihan Louis Van Gaal yang menjadi pembelian terbesar dalam sejarah United. Pemilik klub menganggap membeli banyak pemain bintang adalah strategi instan meraih kembali kejayaan United. Terbukti pembelian mahal itu gagal total.

Langkah kedua pemilik klub yang mendatangkan Jose Mourinho di awal kedatangannya dianggap resep instant jitu bagi United. Hal itu dilihat dari kembalinya United meraih piala Community Shield, Juara Piala Liga dan Juara Liga Europa. Namun pola permainan yang diterapkan Mourinho dianggap merusak pola permainan tradisional United yang selama ini menjadi ciri khas United. Di satu sisi Mourinho berhasil memberi United Piala namun menghilangkan filosofi United sebagai tim besar. Masuknya sang murid Sir Alex, Solksjaer, sebagai pelatih diharapkan dapat kembali mengembalikan kejayaan United.

Namun lagi lagi pemilik klub tidak memberi kekuasaan penuh bagi Solksjaer dalam membangun timnya. Perhitungan bisnis yang melepas para pemain bintang seperti Lukaku dan pemain pemain peninggalan Sir Alex seperti Young dan tidak mendatangkan pemain bintang yang sebanding semakin membuat United sulit bangkit untuk meraih kejayaannya kembali.

Pertandingan dini hari tadi memperlihatkan bagaimana para pemain United terlihat kehilangan semangat dalam pertandingan final Liga Europa, padahal pertandingan itu menjadi satu satunya peluang United menjadi juara dan meraih piala di musim ini. Musim keempat tanpa satupun gelar yang diraih jelas jauh dari kejayaan United. Tetaplah bersemangat Manchester United bangkitkan kembali mental juaramu dan raih kembali kejayaanmu.

(Yp/teamKB)