Jakarta – Piala Dunia 1994 adalah piala dunia pertama yang diadakan di luar Eropa dan Amerika Selatan. Turnamen 4 tahunan ini juga pertama kali diselenggarakan di sebuah negara yang sepakbola bukanlah olahraga favorit masyarakatnya namun jumlah penonton yang datang ke stadion untuk menyaksikan pertandingan memecahkan rekor dengan rata rata 70 ribu orang di setiap pertandingan.Ya banyak hal pertama di Piala Dunia yang digelar di Amerika Serikat . Jumlah penonton yang menyaksikan lewat siaran televisi juga mencatatkan rekor, Piala Dunia 1994 disaksikan oleh lebih dari 2 Milyar penonton lewat siaran langsung televisi dari seluruh dunia. Piala Dunia 1994 juga dikenang sebagai dimulainya kembali era sepakbola menyerang yang sempat menghilang di dua gelaran sebelumnya.
Berikut beberapa moment yang menghiasi Piala Dunia 1994 yang diselenggarakan 17 Juni hingga 17 Juli 1994.
Selebrasi mengendong bayi Bebeto setelah mencetak gol. Bersama Romario, Bebeto menjadi duet maut yang membantu Brazil menjadi Juara. Romario berhasil menjadi top skor dengan 6 gol. Namun gaya menimang bayi Bebeto akan selalu dikenang sebagai moment paming populer di Piala Dunia 1994.
Kejutan Bulgaria dan Swedia. Bulgaria dan Swedia secara mengejutkan berhasil melaju hingga ke semifinal, sebelum dikalahkan Italia dan Brazil. Pemain Bulgaria Hristo Stoickov berhasil menjadi top skor bersama Romario dan Oleg Salenko dengan masing masing mencetak 6 gol. Sementara Swedia berhasil menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Bulgaria.
Tangisan kekecewaan Roberto Baggio. Sebagai penendang tendangan penalti terakhir, Baggio gagal menaklukan kiper Brazil. Kegagalan Baggio ini menyebabkan Italia gagal meraih Piala Dunia dan menjadikan Baggio yang dianggap pahlawan bagi Italia sejak babak penyisihan grup hingga semifinal menjadi seorang pecundang.
Brazil Juara Dunia 1994. Ini adalah tropi Piala Dunia ke empat bagi Brazil sekaligus yang pertama tanpa diperkuat pemain legendaris Pele. Brazil menjadi juara dengan mengalahkan Italia dengan adu tendangan penalti setelah selama 120 menit bermain tanpa gol.
Tragedi Andreas Escobar. Pemain belakang Kolumbia melakukan gol bunuh diri saat melawan tuan rumah Amerika Serikat, yang membuat Kolumbia gagal lolos dari Fase group. Tragedipun terjadi Andreas Escobar ditembak mati di depan sebuah bar hanya beberapa jam setelah kembali ke Kolumbia. Pelaku penembakan sepertinya adalah pendukung Kolumbia yang kecewa atas gol bunuh diri Escobar.
(Yp/teamKB)
Berita lainya
Menanti Gelar Juara Dari Jonatan Christie Dan Fajar/Rian
Madison Keys Juarai Grand Slam Pertamanya
Werder Bremen Imbangi Dortmund 2-2