Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Sihir Modric Yang Memudar


Jakarta – Pertandingan matchday 2 Grup D antara Kroasia dan Republik Ceko berakhir dengan skor imbang 1-1. Gol bagi Rep.Ceko dicetak lewat titik putih hasil eksekusi Patrick Shick sedangkan gol perdana Kroasia dicetak oleh Ivan Perisic. Penalti Patrick Shick ini juga mengantarkannya menjadi top skor sementara Euro 2020 ini dengan torehan 3 gol, setelah dalam pertandingan sebelumnya melawan Skotlandia berhasil mencetak dua gol .

Dari dua kali penampilan Kroasia selama Euro 2020 ini banyak membuat kecewa pengemar sepak bola dunia. Para bolamania  masih sangat terkesan oleh penampilan Kroasia pada Piala Dunia 2018 yang lalu, dimana Kroasia menampilkan sepakbola indah yang mengejutkan dengan mengalahkan tim tim favorit, termasuk Inggris. Walaupun dikalahkan Perancis di final, namun permainan Kroasia dianggap sangat mengesankan hingga tak heran panitia menganugerahkan gelar sebagai Tim terbaik Piala Dunia 2018.

Kala itu pemain pemain Kroasia bermain begitu taktis. Di bawah komando sang kapten, Luka Modric mereka dapat memenangkan pertandingan melawan tim yang berperingkat di atas Kroasia. Luka Modric bagaikan penyihir yang dengan skill individualnya berhasil menjadikan impian Kroasia menjadi kenyataan, masuk final Piala Dunia.

Namun Kroasia kali ini berbeda dengan Kroasia 3 tahun yang lalu. Walau masih diperkuat semua pemain yang sama namun penampilan Kroasia jauh dibandingkan saat Piala Dunia 2018 yang lalu. Inilah yang membuat banyak pengemar kecewa. Harapan menyaksikan atraksi indah dari Luka Modric dan kawan kawan tidak terwujud.

Tidak ada lagi kejutan dari Kroasia, tidak ada lagi aksi Modric yang menyihir penampilan Kroasia. Sihir Modric nampaknya sudah memudar seiring bertambahnya usia para pemain Kroasia. Dengan baru mengumpulkan satu poin dari dua pertandingan akan sangat sulit bagi Kroasia untuk lolos dari fase grup, kecuali di pertandingan akhir melawan Skotlandia, sihir Modric bisa membalikkan keadaan.

(Yp/teamKB)