Jakarta – Inggris gagal menjuarai Euro 2020 setelah dikalahkan oleh Italia lewat adu tendangan penalti. Keputusan sang pelatih Southgate dalam memilih penendang penalti menjadi sorotan dan dianggap sebagai biang kekalahan Inggris. Seperti diketahui Inggris justru mempercayakan pemain yang baru bermain beberapa menit sebelum adu penalti dimulai dan menetapkan pemain termuda dalam skuad Inggris yang baru berusia 18 tahun sebagai penendang terakhir.
Southgate dan officiial memberikan penjelasan alasannya dalam memilih para penendang penalti. Ternyata para pemain yang dipilih sebagai penendang adalah para pemain terbaik dalam latihan penalti yang dilakukan Inggris pada latihan sebelum pertandingan final dilakukan.
Penendang terbaik dianggap paling siap secara tekhnis, namun mungkin Southgate tidak mempertimbangkan faktor psikis para penendang penalti tersebut. Rashford, Sancho dan Bukayo Saka belum mempunyai jam terbang tinggi dan bukan pemain utama dalam tim Inggris di Euro 2020 ini. Jelas mereka tidak dalam performa terbaiknya apalagi dengan usia yang relatif muda membuat mereka belum teruji dalam mengatasi tekanan mental di pertandingan sebesar partai final yang sangat menentukan, bahkan Bukayo Saka baru berusia 18 tahun.
Namun nasi sudah menjadi bubur, takdir telah menentukan Italia sebagai pemenangnya. Southgatepun telah menyatakan tanggung jawab penuhnya sebagai pelatih. Inilah komentarnya setelah pertandingan usai.
“Pada hal penalti, itu keputusan saya dan sepenuhnya berada di tangan saya”
“Para pemain telah memberikan semua yang mereka bisa. Mereka telah melangkah lebih jauh dari yang sudah kami lakukan begitu lama. Tapi itu sangat menyakitkan di ruang ganti. Mereka telah melakukan lebih dari yang pernah skuad Inggris lakukan dalam lebih dari 50 tahun.”
(Yp/teamKB)
Berita lainya
Hasil UEFA Nations League Hari Ini
Jadwal Babak Semifinal Arctic Open 2024
Thailand Kalahkan Filipina Di Kings Cup 2024