Jakarta – Pertandingan pekan ketiga Liga Perancis diwarnai kericuhan antar suporter yang mengakibatkan pertandingan harus dihentikan. Kericuhan yang cukup jarang terjadi di Liga Perancis melibatkan pemain dan suporter kedua tim yang sedang berlaga yaitu Marseille melawan Nice yang digelar di Venue Allianz.
Tuan rumah Nice sudah unggul 1- 0 hingga menit ke 76 seorang suporter tuan rumah melempar botol ke lapangan, yang kemudian marah dan masuk ke lapangan mengejar Dimitri Payet yang membalas lemparan itu, membuat laga terhenti 90 menit.
Ketika suasana sudah bisa diatasi, Marseille menolak melanjutkan pertandingan dengan alasan demi keamanan pemain. Otoritas Liga Prancis, Ligue de Football Professionnel (LFP), kemudian memutuskan bahwa Marseille dianggap mogok. Nice pun diberi kemenangan 3-0. Marseille tak terima dengan putusan itu dan siap mengajukan banding.
Tiga pemain Marseille, Luan Peres, Matteo Guendouzi dan Dimitri Payet disebutkan terluka dalam huru-hara itu. Sedangkan Nice mengklaim bahwa pemain mereka, Jean-Claire Todibo dan Justin Kluivert, menjadi sasaran kekerasan fisik oleh staf keamanan Marseille selama huru-hara di lapangan.
Sekarang otoritas LIga Perancis akan memproses dan melakukan penyelidikan lebih lanjut akan kericuhan yang telah terjadi. Setelah dinyatakan menang, Nice kini naik ke posisi kedua klasemen dengan nilai 7, tertinggal dua poin dari PSG. Marseille tetap di posisi kedelapan dengan nilai 4..
(bp/teamKB)
Berita lainya
Trackhouse Racing Luncurkan Livery Baru Untuk MotoGP 2025
Jaime Faria Paksakan Djokovic Lalui Empat Set Ketat
BMW Motorrad Jadi Tim Pertama Resmikan Skuad WorldSBK 2025