Jakarta – Sudah banyak terdengar ceita miris bahkan tragis yang dialami oleh para mantan atlet Indonesia setelah pensiun dari dunia yang membesarkan nama mereka. Hal itu dikarenakan para atlet tersebut tidak mempersiapkan masa pensiun mereka dengan baik saat masih aktif dan berpenghasilan menjadi seorang atlet.
Profesi atlet di Indonesia memang belum menjadi suatu profesi yang menjanjikan. Hanya beberapa atlet dari cabang oleh raga tertentu saja yang mempunyai prospek cerah dan dapat menghasilkan pendapatan yang cukup tinggi di Indonesia. Sebut saja Badminton, Bola Basket dan tentu saja sepakbola.
Sementara atlet atlet yang menekuni cabang olahraga yang kurang populer seperti angkat besi, atletik, senam dan lainnya,sangat minim mendapatkan penghasilan walau saat masih berada di masa kejayaan mereka. Para atlet inilah yang akan mengalami kesulitan hidup di masa pensiun mereka,
Bila kita melihat guyuran hadiah bagi para peraih medali Olimpiade, terutama peraih medali emas Greysia/Apriyani maka keadaan ini semakin membuat dalam jurang perbedaan perlakuan bagi atlet dari cabang olah raga lainnya ataupun atlet yang tidak berhasil meraih medali. Padahal semua atlet telah berlatih dan berjuang keras demi membawa nama harum bangsa dan negara Indonesia.
Namun saat ini pemerintah, melalui Kementerian Olahraga dan KONI serta KOI telah mulai dan sudah merencanakan mengenai masa depan para atlet yang telah membela nama bangsa dan negara agar tidak terlunta lunta di hari tua mereka. Diantaranya pemberian bonus kepada para atlet yang tidak meraih medali pada saat Olimpiade Tokyo 2020 yang lalu. Ini adalah kebijakan pertama yang diberikan oleh pemerintah hingga saat ini.
Di samping itu pemerintah telah memfasilitasi para atlet yang akan menjadi pelatih atau berwirausaha saat masa pensiun mereka nanti. Pemerintah akan membantu memberikan sertifikasi pelatihan dan bantuan modal usaha. Apresiasi lain yang diberikan ialah memberikan kesempatan bagi para atlet untuk bekerja sebagai aparatur negara baik sipil maupun militer ataupun disalurkan ke BUMN/BUMD sesuai domisili mereka.
Diharapkan kebijakan pemerintah setidaknya dapat membantu mengurangi atau menghilangkan terulangnya kisah pilu dari para manyan atlet yang tidak mendapat perhatian yang layak baik dari pemerintah maupun dari masyarakat pada umumnya.
(bP/teamKB)
Fototitle: facebook.com
Berita lainya
Hasil UEFA Nations League Hari Ini
Jadwal Babak Semifinal Arctic Open 2024
Thailand Kalahkan Filipina Di Kings Cup 2024