Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Pelatnas Timnas Senior Mulai Menuai Polemik


Jakarta – Memiliki pemain yang dipanggil memperkuat tim nasional adalah suatu kebanggaan bagi sebuah klub. Ge. Gengsi dan prestise klub sering diukur dari jumlah pemainnya yang dipanggil mengikuti pelatnas. Namun ceritanya jadi berbeda bila jumlah pemain yang dipanggil mengikuti pelatnas terlalu banyak, apalagi bila pemain yang bersangkutan adalah pemain pilar bagi klubnya.

Hal itulah yang saat ini terjadi pada tiga tim peserta Liga 1 BRI, Persebaya Surabaya, Persib Bandung dan Arema FC Malang. Ketiga tim tersebut masing masing memiliki lima orang pemain yang dipanggil mengikuti pelatnas timnas senior PSSI. Berarti hampir separuh pemain yang dipanggil masuk pelatnas berasal dari tiga klub tersebut.

Masalahnya Liga 1 BRI saat ini baru saja bergulir, para klub peserta sedang gencar gencarnya meraih poin demi poin dari pertandingan yang baru berjalan beberapa pekan. Jadi para klub itu sedang sangat membutuhkan para pemain yang dipanggil mengikuti pelatnas. Sebaliknya bila mereka menolak melepas para pemainnya mengikuti pelatnas akan menghadapi sanksi keras dari PSSI.

Persib Bandung akhirnya mengajukan keberatan secara resmi dan memohon dispensasi atas lima pemainnya yang dipanggil mengikuti pelatnas. Para pemain itu adalah, Aqil Savik, Victor Igbonefo, Bayu Muhammad Fiqri, Febri Haryadi, dan Ezra Walian. Persib beragumen bahwa kelima pemain itu sangat diperlukan saat Persib akan bertanding melawan Borneo FC akhir pekan ini.

Foto: bola.com

Akhirnya pelatih Shin Tae Yong memberikan dispensasi khusus bagi kelima pemain Persib tersebut. Kelima pemain tersebut baru akan bergabung dengan pelatnas setelah pertandingan tersebut berakhir. Namun keputusan pelatih timnas asal Korea itu kembali mengundang protes dari klub lain yang merasa mendapat diskriminasi. Klub lain merasa keberatan bila hanya Persib yang mendapatkan dispensasi.

Semoga PSSI sebagai otoritas tertinggi sepakbola di Indonesia dapat memberikan solusi dari polemik yang terjadi. Karena bagaimanapun kemajuan sepakbola Indonesia bermuara di pembentukan timnas yang kuat dan mampu berprestasi di dunia internasional. Pengorbanan para klub juga sangat diharapkan, tentu saja tanpa harus memberikan kerugian yang besar. Itu semua diperlukan demi membangun sebuah timnas yang kuat dan membawa nama harum bagi bangsa Indonesia.

(Yp/teamKB)

Fototitle: suara.com