Jakarta – Lomba balap Formula One GP pernah mencapai masa kejayaan di era pembalap asal Jerman Michael Schumacher yang bersama tim Ferarri berhasil mendominasi Formula One selama satu dekade sejak awal tahun 2000an. Bahkan Michael Schumacher dinobatkan sebagai ikon dari Formula One, karena orang pasti akan menyebut namanya setiap membicarakan Formula One.
Setelah memutuskan pensiun di tahun 2003, Formula One mengalami masa transisi yang cukup panjang karena adanya gap generasi antara pembalap dari era Schumacher denga pembalap di era selanjutnya. Para pembalap era Schumacher juga memutuskan untuk pensiun di waktu yang hampir bersamaan dengan mundurnya sang legenda. Nama nama seperti Damon Hill. Jacques Villenuve , Fernando Alonso dan Mika Hakinnen yang merupakan para rival Schumacher juga ikut hilang dari peredaran.
Lalu dimulailah era baru Formula One dengan para pembalap baru yang kemudian menggantikan para seniornya menjadi legenda Formula One. Mereka adalah:
Lewis Hamilton
Daari beberapa nama pembalap setelah era Schumacher, nama yang paling layak menggantiannya sebagai Legenda Formula One adalah Lewis Hamilton. Pembalap asal Inggris itu mempunyai sederet prestasi yang tidak kalah mentereng dibandingkan para seniornya.
Hamilton bergabung ke Mercedes untuk menggantikan legenda F1, Michael Schumacher, yang pensiun pada akhir musim 2012. Bermodalkan satu gelar juara dunia (2008 bersama McLaren), Mercedes menyiapkan Hamilton untuk menghadapi regulasi baru mesin mulai 2014.
Setahun beradaptasi dengan Mercedes (sepanjang 2013), Hamilton mulai menggila pada 2014 dengan merebut trofi. Ia hanya sekali tidak mampu merebut gelar saat rekan setimnya di Silver Arrows, Nico Rosberg, merebutnya lewat persaingan sengit.
Selama membela Mercedes, Hamilton mampu merebut 79 kemenangan, 75 pole position, 45 fastest lap, dan 127 podium dalam 171 Grand Prix. Selain tentunya enam gelar juara dunia (2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020).
Sebastian Vettel
Pembalap asal Jerman itu datang ke Maranello untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Fernando Alonso. Vettel direkrut Ferrari menyusul torehan impresifnya merebut empat gelar juara dunia beruntun pada 2010-2013 bersama Red Bull Racing.
Bergabung ke Ferrari menjadi impian bagi Vettel karena ingin mengikuti idolanya, Michael Schumacher. Datang dan menjadi rekan setim Kimi Raikkonen, Vettel maksimal hanya mampu menjadi runner-up F1 2017 dan 2018.
Setelah menjalani musim yang sangat buruk tahun lalu, Vettel memutuskan pindah ke Aston Martin pada akhir 2020. Selama enam tahun di Ferrari, Vettel berhasil memenangi 14 balapan, 12 pole, 14 fastest lap, dan 55 podium dalam 118 Grand Prix.
Max Verstappen
Verstappen melakukan debut F1 pada 2015 dan hanya perlu sekira setahun untuk meyakinkan para bos Red Bull di Milton Keynes, Inggris, untuk merekrutnya. Setelah empat balapan awal F1 2016, Verstappen pun ditarik ke Red Bull Racing menggantikan Daniil Kvyat.
Hebatnya, pembalap asal Belanda itu langsung berhasil memenangi balapan (GP Spanyol 2016) kendati baru pertama menyentuh Red Bull RB12. Setelah itu, sejarah menunjukkan seperti apa perkembangan Verstappen di Red Bull Racing.Sejak membela Red Bull, Max Verstappen sudah mengantongi 17 kemenangan, 11 pole, 14 fastest lap, dan 53 podium dalam 111 perlombaan.
(Yp/teamKB)
Fototitle: rri.co.id
Berita lainya
Kapten Jay Idzes Pimpin Venezia Tahan Imbang Napoli
Angel Piqueras Juarai Moto3 Di Sirkuit Termas de Rio Hondo
Lando Norris Juarai Seri Perdana Formula 1 2025