Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Niki Lauda, Ikon Formula One Era 70’an


Jakarta – Bagi para pecinta lomba balap, khususnya fans Formula One di era 70an pasti sangat mengenal dan mengidolakan Niki Lauda, seorang pembalap flamboyan yang namanya selalu menghiasi berbagai pemberitaan di media baik tentang kesuksesannya di arena balapan, maupun kehidupan pribadinya yang glamour dan membuat banyak orang tertarik membicarakannya.

Andreas Nikolaus “Niki” Lauda dilahirkan di Wina, Austria, 22 Februari 1949. Dia adalah juara Dunia Balapan F1 tiga kali, menang pada 1975, 1977, dan 1984. Ia adalah satu-satunya pembalap dalam sejarah F1 yang menjadi juara bagi Ferrari dan McLaren, dua konstruktor Formula Satu paling sukses.

Niki Lauda dianggap oleh beberapa orang sebagai salah satu pembalap F1 terbesar sepanjang masa. Ia juga seorang konsultan untuk Scuderia Ferrari dan manajer tim dari tim balap Formula Satu Jaguar selama dua tahun. Ia bekerja sebagai komentator Grand Prix F1 di TV Jerman dan bertindak sebagai ketua non eksekutif Mercedes-AMG Petronas Motorsport.

Foto: autosport.com

Lauda pernah mengalami luka parah karena kecelakaan di Grand Prix Jerman 1976 di Nürburgring di mana Ferrari-nya terbakar, dan ia nyaris mati setelah menghirup asap beracun panas dan menderita luka bakar parah.Namun, ia selamat dan pulih untuk mengikuti balapan lagi hanya enam minggu setelah kecelakaan di Grand Prix Italia. Ia akhirnya gagal meraih gelar pada musim itu sebab juara jatuh ke tangan James Hunt.

Setelah beberapa tahun di tim Brabham dan dua tahun absen, Lauda kembali dan berlomba selama empat musim untuk McLaren pada 1982 hingga 1985, ia memenangkan gelar musim 1984 dengan selisih 0,5 poin atas rekan setimnya Alain Prost. Setelah pensiun Niki Lauda lebih banyak menekuni dunia bisnis penerbangan yang dimilikinya hingga hari tuanya. Niki Lauda meninggal dunia di Zurich, Swiss, 20 Mei 2019 pada umur 70 tahun.

(bP/teamKB)

Fototitle: liputan6.com