Dilema Klub Eropa Jelang Piala Afrika 2022

Jakarta – Para bola mania tidak perlu menunggu waktu lama untuk menyaksikan turnamen sepakbola berkualitas di awal tahun 2022. Piala Afrika akan digelar di Kamerun mulai 9 Januari hingga 6 Februari 2022 mendatang. Ajang turnamen dua tahunan yang merupakan ajang kontestasi tertinggi sepakbola di benua Afrika.

Walaupun belum selevel turnamen seperti Copa America dan Euro/Piala Eropa namun semakin menjadi sebuah turnamen yang mempunyai level yang tinggi. Hal itu dikarenakan banyak pemain asal negara Afrika yang akan tampil di {iala Afrika bermain di Liga liga besar Eropa, bahan menjadi para pemain inti di klub besar Eropa. Klub liga Prancis misalnya, banyak sekali pemain asal Afrika yang bermain di LIgue 1 dan akan bermain di Piala Afrika 2022.

Pada gelaran Piala Afrika 2020, pihaktuan rumah, panitia dan asosisasi sepakbola Afrika sepakat menggeser jadwal ke awal tahun. Dua alasan utama mereka adalah masalah kondisi cuaca yang akan sangat panas di Kamerun bila tetap diadakan di bulan Juni-Juli mendatang. Sedangkan alasan kedua adalah waktu yang sangat mepet dengan Piala Dunia yang akan digelar di Qatar mulai November 2022.

Hal ini membuat para klub sepakbola Eropa akan terkena imbasnya. Mereka harus rela melepas para pemainnya mengikuti Piala Afrika di tengah kompetisi di negaranya sedang sibuk sibuknya dan mengalami persaingan yang sangat ketat. Terutama di Liga Inggris dimana para klub elitenya diperkuat oleh para pemain Afrika. Seperti Manchester City yang harus melepas Riyadh Mahrez dan Manchester United akan kehilangan Erick Bailly.

Namun Liverpool adalah tim yang paling dirugikan dengan harus melepas tiga pemain andalannya yaitu Mo Salah, Sadio Mane dan Naby Keita. Kehilangan tiga pemain intinya sekaligus jelas sangat merugikan Liverpool, apalagi mereka sedang berusaha mengejar Manchester City di puncak klasemen Liga Inggris.

(bP/teamKB)

^{Fototitle: kompas.tv}