Jakarta – Petenis nomor satu dunia, Novac Djokovic tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak menerima vaksin Covid 19. Dirinya tetap menolak menerima vaksin walaupun itu membawa konsekuensi berat bagi kariernya di masa depan. Novak Djokovic mengatakan siap absen di ajang Grand Slam French Open dan Wimbledon jika vaksinasi Covid-19 menjadi syarat wajib. Meski menolak untuk mendapat suntik vaksin, ia tidak menentang kebijakan vaksinasi setiap negara.
Aturan vaksinasi untuk warga asing, sebelumnya, membuat Djokovic gagal mempertahankan gelarnya di Australian Open 2022. Pemerintah Australia melarangnya masuk ke negara tersebut. Ia pun dideportasi setelah melewati dua persidangan atas pembatalan visanya selama 11 hari.
Petenis asal Serbia berusia 34 tahun itu kehilangan kesempatan untuk menjadi petenis putra tersukses sepanjang masa dengan 21 gelar Grand Slam. Djokovic berharap dapat berkompetisi kembali. Namun, bagi Djokovic, kebebasan memilih untuk suntik vaksin atau tidak, lebih penting daripada gelar grand slam apa pun.
Djokovic, yang memenangi Wimbledon dan French Open tahun lalu, akan kembali beraksi di turnamen ATP di Dubai pekan depan. Turnamen itu menjadi turnamen pertamanya tahun ini setelah dideportasi dari Melbourne menjelang Australian Open. Absennya Djokovic memberi peluang Rafael Nadal meraih gelar Grand Slam ke-21 dalam kariernya.
(Yp/teamKB)
Fototitle: ft.com
Berita lainya
Selamat Merayakan Paskah
Milan Perpanjang Kontrak Mike Maignan
Arsenal Harus Siap Dana Jumbo Untuk Boyong Alexander Isak