Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Dua Murid Rangnick Yang Sukses Di Inggris


Jakarta – Hingga jelang Akhir Februari ini, kepeutusan Manchester United mendatangklan Ralf Rangnick menjadi pelatih interim MU hingga akhir musim masih menjadi polemik dan diperdebatkan, bahkan di ruang ganti para pemain, Manchester United yang mempunyai sejarah dan tradisi yang besar di Inggris, tiba tiba mendapatkan strategi dan Filosofi sepakbola yang benar benar baru yang diterapkan oleh Ralf Rangnick.

Rangnick yang dijuluki Professor Gegenpressing menemukan strategi baru di dunia sepakbola dunia yang menekankan kecepatan dalam penguasaan bola baik saat menguasai meupun saat kehilangn bola. Strategi ini awalnya diciptakan untuk melawan taktik TIki Taka yang membuat Barcelona dan Spanyol merajai dunia di dekade yang lalu. Hasilnya baik Barcelona maupun Spanyol tidak lagi sekuat dahulu dan harus mulai menkreasikan taktik baru.

Di Inggris saat ini, ada dua pelatih yang sukses mengadaptasi taktik Gegenpressing yang diciptakan Rangnick. Kebetulan, kedua pelatih itu sama sama berasal dar Jerman dan pernah merasakan menjadi “murid” Rangnick di awal karier mereka sebagai pelatih. Merkena adalah Jurgen Kloop, pelatih Liverpool dan Thomas Tuchel pelatih Chelsea.

Foto: bolaskor.com

Jurgen Klopp adalah pelatih yang berhasil membangunkan Liverpool dari kutukan panjangnya dengan berhasil menjuarai Liga Inggris setelah lebih dari 30 tahun tidak dapat menjuarainya. Tak hanya Liga Inggris, Klopp juga berhasil mempersembahkan Trophy Piala Liga Champions bagi Liverpool. Bersama Klopp Liverpoll menjelma menjadi tim kuat yang ditakuti di dunia.

Sementara Thomas Tuchel lebih fenomenal lagi. Belum genap satu tahun melatih Chelsea, setelah dipecat PSG, Tuchel langsung membawa Chelsea menjuarai LIga Champions, memenangi Piala Super Eropa dan yang terakhir menjuarai Piala Dunia Antar Klub yang diraihnya setelah mengalahkan Palmeiras. Musim ini Chelsea masih berpeluang memenangkan Piala Liga Inggris bila dapat mengalahkan Liverpool di partai final.

Sebaliknya Rangnick yang dianggap sebagai Guru bagi keduanya, mengalami hasil yang jauh dari prestasi para muridnya tersebut. Bersama Rangnick MU tersingkir dari ajang Piala Liga dan FA Cup. MU juga terlempar ke posisi ke 7 Klasemen sementara Liga Inggris sebelum saat ini berada di peringkat ke 4. Kini satu satunya harapan MU meraih Piala adalah dengan menjuarai Liga Champions, yang nampaknya slit untuk diraih.

Bila MU gagal meraih gelar apapun musim ini dan juga gagal berkompetisi di Liga Champions maka dapat dikatakan filosofi Rangnick gagal atau tidak cocok diterapkan di Manchester United. Dan MU harus segera mencari alternatif pelatih dengan strategi baru ataupun kembali menerapkan strategi Sir Alex Ferguson yang telah terbukti menjadi pelatih terbaik sepanjang masa Liga Inggris hingga saat ini.

(Yp/teamKB)

Fototitle: otbsports.com