Jakarta – Petenis asal Jerman Alexander Zverev, melakukan tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang olahragawan. Petenis nomor tiga dunia itu melampiaskan emosinya setelah mengalami kekalahan saat berduet dengan petenis Brasil Marcelo Melo menghadapi pasangan Inggris/Finlandia Lloyd Glasspool/Harri Heliovaara.
Ulah memalukan Zverev itu dipicu kekecewaannya atas keputusan wasit yang dianggap merugikannya. Setelah dikalahkan oleh ace Glasspool pada match point, Zverev berjabat tangan dengan lawan-lawannya. Saat menuju tempat istirahat, tiba-tiba Zverev memukulkan raketnya tiga kali ke kursi wasit. Sontak ulah memalukan Zverev dicemooh penonton yang dibuat kaget mendengar bunyi besi dari kursi wasit dipukul raket Zverev. Dia kemudian mengumpat berulang kali pada petugas, sebelum melakukan pukulan lagi dengan raketnya.
Ketidakmampuan mengatur emosinya membuat Zverev harus membayar mahal atas ulah emosionalnya ini. Finalis AS Terbuka 2020 itu didiskualifikasi dari turnamen, sehingga tidak akan melanjutkan langkahnya di nomor tunggal di mana dia berstatus sebagai juara bertahan dan menjejak babak kedua.
Setelah didiskualifikasi, petenis berusia 24 tahun itu masih berpotensi dijatuhi hukuman tambahan dari ATP (Asosiasi Petenis Profesional). Berdasarkan pedoman aturan ATP, Zverev menghadapi ancaman denda hingga USD 25 ribu (sekitar Rp358 juta), atau denda sebesar uang yang dimenangi di turnamen itu, dan atau skorsing dari turnamen-turnamen ATP paling lama setahun.
(Yp/teamKB)
Fototitle: marca.com
Berita lainya
Deniz Oncu Catat Waktu Tercepat Di FP1 Moto2
Kondisi Terkini Para Pemain Timnas Indonesia Abroad
Bermain Full Team, Miami Tumbang Di Tangan Vancouver