Saat Abramovich Terpaksa Tinggalkan Chelsea Di Puncak Kejayaannya

Jakarta – Chelsea baru saja membuktikan diri sebagai klub sepakbola terbaik di dunia saat menjuarai Piala DUnia Antarklub dengan mengalahkan wakil Amerika Selatan, Palmeiras. Raihan ini melengkapi gelar juara Chelsea yang sebelumnya menjuarai Liga Champions dan Liga Super Eropa di tahun lalu. Meraih Piala Dunia Antar Klub membuat Chlesea telah meraih semua piala dari seluruh ajang kompetisi dan turnamen yang pernah diikutinya.

Hal itu berhasil diraih Chelsea setelah klub asal kota London itu diambil alih kepemilikannya oleh seorang Milyuner asal Rusia, Roman Abramovich. Abramovich membeli Chelsea dari pemilik terdahulunya Ken Bates pada Juni 2003. Sejak itu Abramovich mulai membangun Chelsea dari sebuah tim semenjana di Liga Inggris menjadi kekuatan yang disegani di Liga Inggris bahkan di Eropa dan dunia.

Tidak seperti para pemilik klub lain di Inggris, Abramovich tidak hanya berperan sebagai seorang investor semata. Dirinya mencurahkan perhatian penuh pada Chelsea dari membangun stadion dan tempat latihan, memilih pelatih dan mendatangkan para pemain top dunia demi membesarkan Chelsea. Abramovich memberikan segalanya bagi Chelsea dengan tidak semata menghitung untung dan rugi dalam mengambil keputusan mendatangkan para pemain bintang ke Chelsea.

Bersama Abramovich Chelsea telah meraih 3 trofi Piala Liga Inggris, lalu gelar Liga Inggris ada lima trofi. Sementara gelar Piala FA berhasil diraih sebanyak 5 kali. Chelsea juga mampu mengoleksi 2 gelar Community Shield yang diraih masing-masing pada 2005 dan 2009. Di Liga Eropa, Chelsea mampu meraih dua gelar Champions dan dua Liga Europa. Musim lalu Chelsea juga menjuarai PIala Super Eropa dan puncaknya menjuarai Piala Dunia Antarklub, yang menobatkan mereka menjadi klub terbaik di dunia.

Namun sayangnya, saat Abramovic sedang menikmati kejayaan bersama Chelsea, dirinya harus meneriam kenyataan harus segera mengakhiri kebersamaan bersama klub yang telah dibesarkannya itu. Invasi Rusia ke Ukraina membuat pemerintah Inggris melarang kedatangan Abramovich menginjak tanah Inggris untuk waktu yang belum ditentukan. Pemerintah Inggris juga mengancam akan menyita seluruh asset yang dimiliki pengusaha yang dikenal dekat dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin itu, termasuk Chelsea.

Akibatnya, Abramovich langsung memutuskan mengundurkan diri dari Chelsea dan menyerahkan klub kebangaannya itu pada sebuah Yayasan yang ada di Chelsea untuk pengelolaan selanjutnya, menunggu perkembangan terakhir dari kebijakan politis pemerintah Inggris.

Maka dalam sekejap berakhirlah kisah manis Abramovich yang baru saja dijuluki sebagai pemilik klub tersukses di dunia, bersama Chelsea. Abramovich meninggalkan warisan yang sangat besar bagi klub asal kota London itu. Sungguh suatu ironi dirinya meninggalkan Chelsea saat sedang di puncak kejayaannya.

(Yp/teamKB)

^{Fototitle: korankaltim.com}