Regenerasi Pemain Tim Nasional Spanyol

Jakarta – Di balik prestasi tim nasional Spanyol yang pernah merajai sepakbola Eropa dan dunia di era tahun 2008 -2012 yang lalu, lahir pula nama nama pemain top yang selama ini jarang dilahirkan oleh sepakbola. Legenda Spanyol Raul Gonzales tidak sempat merasakan kejayaan tim Matador dengan tiki takanya yang menjadi juara Piala Eropa dan Piala Dunia secara beruntut di era itu, Nama nama seperti David Silva, Carlos Puyol , Sergio Ramos, Xavi, Iniesta, David Silva dan Fernando Torres muncul sebagai para pemain top dunia.

Namun seiring memudarnya tiki taka yang dianggap berdampak negatif bagi dunia sepakbola pada umumnya, dan seiring bertambahnya usia para pemain top di era itu, sepakbola Spanyol perlahan mulai bekurang dominasinya. Kejayaan dua raksasa La Liga tidak mampu mendongkrak penampilan timnas Spanyol, karena dua klub raksasa itu digawangi oleh para pemain asing yang tidak membawa kontribusi positif bagi tim nasional Spanyol.

Baru di Euro 2020 dan Olimpiade Tokyo 2020 yang lalu sepakbola Spanyol mulai kembali menunjukkan eksistensinya kembali. Di Euro 2020 yang lalu, Luis Enrique berhasil membawa Spayol yang diperkuat para pemain mudanya hingga lolos ke semifinal. Sedangakn timnas U-21 Spanyol juga berhasil lolos ke final Olimpiade Tokyo 2020 walau harus puas dengan meraih medali perak usai dikalahkan Brasil.

Para pemain muda ini yang menjadi tulang punggung timnas Spanyo saat ini, Beberapa diantara benar benar masih belia dan berumur 18-21 tahun. Namun para pemain muda ini juga sudah menembus skuad utama di klubnya masing masing, Nama Pedri, Ansu Fati, Rodri dan Pau Torres menjadi bintang bintang Spanyol yang bernilai tinggi di Eropa.

Nama nama pemain muda itu diprediksikan akan kembali membawa Spanyol ke era kejayaan mereka. Para pemain muda itu hanya butuh pengalaman dan mengasash skill serta mental mereka dengan bermain di klub klub besar di Eropa/ Dan pada saatnya nanti mereka siap meledak membawa kejayaan Spanyol di Eropa dan dunia.

Namun sayangnya para pemain mahal itu hanya beberapa yang bermain di luar Spanyol. Kebanyakan mereka bermain di klub La Liga seperti Madrid, Barcelona dan Ateltico. Kendala bahasa yang sering menjadikan para pemain Spanyol memilih bermain di negaranya sendiri dibandingkan bermain di negara lainnya.

(bP/teamKB)

^{Fototitle: kompas.com}