Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

PenaltyGate Bisa Jadi Bibit Perpecahan PSG


Jakarta – Paris Saint-Germain membuka dua laga awal Ligue 1 Prancis dengan kemenangan besar: membantai Clermont Foot 5-0, menggilas Montpellier 5-2. Dua kemenangan di era pelatih baru ini diharapkan para fans PSG sebagai momentum untuk dapat tampil lebih baik lagi di musim ini.Sayangnya, kemenangan terakhir dinodai insiden kontroversial antara Neymar dan Kylian Mbappe. Keduanya bersitegang gara-gara berebut menjadi algojo tendangan penalti.

Ketika skor menunjukkan angka 0-0, PSG membuang kesempatan untuk membuka keunggulan saat mendapatkan penalti, di mana Mbappe gagal mengonversinya jadi gol. Kendati gagal, PSG sekali lagi mendapatkan sepakan 12 pas akibat pelanggaran yang dilakukan terhadap Lionel Messi. Mbappe sangat berhasrat untuk mendapatkan kesempatan kedua.

Di momen inilah momen yang oleh media kemudian diijuluki ‘penaltygate’ di PSG kembali mencuat dan semestinya menjadi perhatian pelatih dan para petinggi klub ke depan. Dalam tayangan ulang televisi terlihat Mbappe menabrak Lionel Messi, sembari berjalan ke arah Neymar. Peraih tujuh kali Ballon d’Or itu menunjukkan raut wajah yang tidak senang.

Foto: archysport.com

Mbappe berharap dia diberi kesempatan kedua. Tetapi Neymar tak mengindahkan. Pada akhirnya, eksekusi bintang Brasil itu berhasil menaklukkan kiper Jonas Omlin. Hubungan Mbappe dan Nyemar tampaknya telah rusak dalam beberapa waktu terakhir, yang bisa menjadi problem tersendiri bagi pelatih Galtier. Tensi semakin meningkat di ruang ganti antara keduanya setelah Neymar mengetahui bahwa Mbappe memiliki keinginan kuat untuk menjual dia di bursa transfer musim panas ini.

Dalam kontrak terbaru, Mbappe diklaim punya privilege sebagai penentu untuk menentukan tim keinginannya. Dalam hal ini, dia ingin mendepak Neymar. Galtier didesak untuk turun tangan menyelesaikan prahara keduanya demi menjaga moral skuad, mengingat PSG sangat berambisi memenangkan Liga Champions musim ini.

Mbappe memang jarang menunjukkan sikap rileks terhadap dua partnernyadi lini depan, yakni Neymar dan Messi, mulai dari gestur, cara berinteraksi hingga attitude terhadap keduanya. Hal ini menjadi sinyal bahwa Galtier mesti mencari solusi atas ketegangan di antara barisan serangnya itu. Dalam beberapa kesemptan Mbappe memang menunjukkan sikap bahwa dirinya ingin menjadi satu satunya Pangeran di Paris.

(bP/timKB)

Sumber foto: getfrenchfootballnews.com