Salah satu langkah pemerintah untuk mengembangkan daerah pariwisata Danau Toba F1 H20 atau kejuaraan dunia perahu motor Formula 1 (F1) akan digelar di Indonesia. F1 H2O akan dilakukan di Danau Toba pada Maret tahun depan, sekarang persiapan sedang dijalankan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, seperti dikutip CNN Indonesia, mengungkapkan melalui kejuaraan tersebut, harapannya makin banyak wisatawan, terutama dari dalam negeri yang datang ke Sumatra Utara.
Pemerintah memasang target kunjungan turis domestik itu bisa 60-70 persen menjadi tulang punggung industri, baik pariwisata dan olahraga. Danau Toba termasuk lima destinasi wisata super prioritas di Indonesia yang tengah dikembangkan.
Selain Danau Toba, empat tempat lainnya adalah adalah Candi Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Untuk mengembangkan lima destinasi pariwisata super prioritas, pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp18,9 triliun hingga tahun 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba agar bisa menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal tersebut juga sejalan dengan konsep sport tourism, berwisata sambil berolahraga atau menikmati ajang olahraga di Indonesia.
Dikutip dari SindoNews, Menparekraf memaparkan, “Salah satu yang akan kami finalkan adalah konversi Badan Otorita (Danau Toba) menjadi KEK yang bisa memberikan insentif bagi para investor sehingga bisa membuka lapangan usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya.” Dokumen pengajuan KEK ini akan segera diajukan ke Dewan Nasional KEK. Dengan harapan hal ini bisa mempercepat pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Danau Toba.
Menparekraf menambahkan, “Pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menciptakan enam kali lipat lebih banyak menghasilkan lapangan pekerjaan oleh karena itu SDM (Sumber Daya Manusia) di sekitar Danau Toba harus betul-betul bisa berkontribusi baik di ekonomi digital dan juga di sisi baru ekonomi Indonesia.”
Informasi dari situs resmi UIM F1H2O World Championship, kejuaraan mendatang merupakan seri internasional balap perahu motor F1. Rangkaian seri balap jet air ini akan mengikutsertakan 20 pebalap kelas dunia. Lebih dari 35 tahun, olahraga ini telah dipertandingkan dalam 279 Grand Prix di 32 negara, di lima benua. Ada 14 pebalap yang telah meraih gelar dunia.
Sampai saat ini, F1H2O telah mengalami perubahan besar, dari sisi proteksi kepada pebalap dan peningkatan pada faktor keamanan. Pada tahap permulaan kejuaraan, perahu motor Formula 1 terbuat dari kayu, dengan posisi pebalap dengan runag kemudi yang terbuka, dan hal ini berpotensi besar menyebabkan insiden.
Di akhir tahun 1990-an, kokpit pebalap dilengkapi dengan airbag yang akan mengembang saat terjadi insiden. Hal tersebut untuk memastikan perahu motor F1 dan pebalap tidak tenggelam, sampai pertolongan tiba.
Sejak tahun 2019, terdapat sembilan tim dengan 18 pebalap jet air berasal dari 12 negara yang berkompetisi dalam seri Grand Prix dimulai dari Eropa, Timur Tengah, dan Asia untuk bisa merebut title juara dunia.
(BS/timKB)
Sumber Foto: Power Boat Racing World
Berita lainya
Lucien Laurent: Pencetak Gol Pertama Di Piala Dunia
Ma Long: Sang Diktator Tenis Meja Dunia
Kasparov vs Deep Blue: Pertandingan Catur Bersejarah