Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Tembok Kuat Nan Kokoh Bernama Lazio


Jakarta – Nama Lazio memang hanya selalu menjadi tim medioker yang sering menjadi kuda hitam di kompetisi Serie A. Bersama AS Roma, nama Lazio selalu berada di bawah bayang bayang duo tim Milan dan Juventus yang memang mempunyai tradisi peraih scudetto dan sejarah panjang di Liga Eropa. Namun musim ini Lazio berhasil mencatatkan sebuah rekor yang mengesankan, yaitu enam kali berturut tidak kebobolan dalam kompetisi Serie A Italia.

Dalam laga terakhir melawan Atalanta, Lazio berhasil meraih kemenangandengan mencetak dua gol tanpa balas. Dalam sejarah Lazio, rekor clean sheet tertinggi di Liga Italia Serie A terjadi ketika era pelatih Sven-Goran Eriksson, antara Februari dan Maret 1998. Ketika itu, pelatih asal Swedia itu mampu membawa Lazio mencatatkan clean sheet tujuh kali berturut-turut di Liga Italia Serie A. Selangkah lagi, rekor itu setidaknya bisa disamai atau justru dipecahkan oleh Maurizio Sarri. Apalagi lawan Lazio berikutnya di pekan ke-12 Liga Italia adalah Salernitana. Kecuali untuk memenangkan rekor, pada pekan ke-13 Lazio mendapat ujian berat menghadapi musuh bebuyutan mereka, AS Roma.

Foto: twitter

Sepanjang musim ini Lazio menjelma sebagai tim dengan benteng pertahanan yang kokoh di Liga Italia Serie A. Dari 11 pertandingan Serie A, gawang Lazio baru kebobolan sebanyak lima kali. Lazio juga baru satu kali menelan kekalahan, yakni dari Napoli pada pekan ke-5. Torehan clean sheet Lazio musim ini dimulai ketika mereka menang 2-0 atas Hellas Verona pada pekan ke-6 Serie A, 12 September 2022.

Setelah itu pasukan Sarri terus menjaga keperawanan gawangnya, menang 4-0 atas Cremonese, menang 4-0 lawan Spezia, menang 4-0 atas Fiorentina, imbang 0-0 melawan Udinese, dan terakhir menang 2-0 di markas Atalanta. Tren positif itu juga mencatatkan Lazio sebagai tim pertama yang mencetak hattrick kemenangan dengan skor 4-0 berturut-turut sepanjang sejarah kompetisi Serie A.

Salah satu alasan mengapa Lazio tampil sebagai tim paling minim kebobolan musim ini adalah revolusi skuat yang dilakukan Maurizio Sarri. Pada bursa transfer musim panas yang lalu, Lazio membuang beberapa pemainnya di antaranya Luiz Felipe, Thomas Strakosha, Lucas Leiva, dan Pepe Reina. Untuk menggantikan mereka, Lazio membawa beberapa wajah baru, memberikan kehidupan baru ke dalam skuat dan memberi kecocokan bagi Sarri untuk memainkan sistemnya 4-3-3. Luis Maximiano, Marcos Antonio, Nicolo Casale, Mario Gila, Ivan Provedel, Alessio Romagnoli, Matias Vecino, dan Matteo Cancellieri semuanya ditambahkan ke dalam tim musim ini.

Lima dari delapan pemain baru berposisi di lini belakang, yakni Luis Maximiano (kiper), Nicolo Casale (bek), Mario Gila (bek), Ivan Provedel (kiper), dan Alessio Romagnoli (bek). Sejauh ini, yang paling konsisten dan kerap dipasang sebagai starter adalah kiper Ivan Provedel dan bek tengah Alessio Romagnoli. Nama nama pemain baru ini kemudian menjadikan Lazio memiliki tembok kuat nan kokoh yang berhasil membuat gawang Lazio sterik dari terjangan gol para lawannya di Serie A Italia.

(bP/timKB)

Sumber foto: twitter