Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

John McEnroe: Pangeran Tenis Amerika Serikat


Jakarta – John McEnroe adalah salah satu pemain tenis paling ikonik dalam sejarah olahraga. Lahir pada tanggal 16 Februari 1959 di Wiesbaden, Jerman Barat, McEnroe dibesarkan dalam keluarga yang memiliki koneksi dengan dunia militer, karena ayahnya bertugas di Angkatan Udara Amerika Serikat. Pada tahun 1960, keluarga McEnroe kembali ke Amerika Serikat dan menetap di Douglaston, Queens, New York. Di sinilah bakat tenis John McEnroe mulai berkembang.

Sejak usia delapan tahun, McEnroe sudah mulai bermain tenis bersama saudara-saudaranya, Mark dan Patrick, di ‘Douglaston Club’. Pada saat itulah ia menunjukkan minat dan bakat alaminya dalam olahraga ini. Pada usia sembilan tahun, McEnroe didaftarkan oleh orang tuanya di Eastern Lawn Tennis Association, yang memungkinkannya untuk mengikuti turnamen tenis regional. Dalam waktu singkat, ia mulai menunjukkan potensi dan keunggulan di lapangan tenis.

Untuk mengasah bakatnya yang semakin berkembang, John McEnroe berlatih dengan beberapa pelatih terkenal. Salah satunya adalah Harry Hopman, mantan pelatih tim Piala Davis Australia, yang membimbingnya di usia 12 tahun. Di bawah bimbingan Hopman, McEnroe terus mengasah keterampilan dan strategi permainannya. Selain itu, Tony Palafox, pemain Meksiko yang bermain di tim Piala Davis, juga ikut melatihnya.

Foto: cnn.com

Pada usia 18 tahun, John McEnroe mencapai salah satu pencapaian awalnya yang luar biasa. Ia memenangkan gelar ganda campuran di Prancis Terbuka bersama rekan tenisnya, Mary Carillo. Keberhasilannya ini menandai awal dari karir profesionalnya yang menjanjikan. Pada saat itu, McEnroe masih amatir dan masih memiliki banyak prestasi menakjubkan yang akan datang.

Dalam debutnya di ajang Wimbledon, McEnroe tampil gemilang. Meskipun masih amatir, ia berhasil mencapai semifinal Wimbledon dan mencuri perhatian banyak orang. Namun, sayangnya, ia kalah dalam pertandingan tersebut dari Jimmy Connors. Meskipun mengalami kekalahan, penampilan briliannya di ajang Wimbledon ini menegaskan bahwa McEnroe adalah pemain tenis yang berbakat dan memiliki potensi yang luar biasa.

Pada tahun 1978, John McEnroe memutuskan untuk menjadi pemain tenis profesional dan mengikuti tur ATP. Keputusannya ini membawa dampak positif dalam karir tenisnya. Tahun tersebut, McEnroe berhasil meraih lima gelar, termasuk ATP World Tour Finals pertamanya. Performa impresifnya di lapangan tenis membuatnya semakin diperhitungkan oleh para pesaingnya.

Tidak hanya sukses dalam kompetisi tunggal, McEnroe juga membuktikan kehebatannya dalam kompetisi ganda. Bersama rekannya Peter Fleming, McEnroe berhasil meraih dua gelar Grand Slam pada tahun 1979. Mereka berhasil menjadi juara di Wimbledon dan AS Terbuka dalam nomor ganda putra. Kemitraan mereka dalam lapangan tenis sangat harmonis dan menghasilkan hasil yang luar biasa.

Prestasi yang diraih oleh John McEnroe terus berlanjut dalam beberapa tahun berikutnya. Pada tahun 1980, ia mencapai peringkat pertama dunia sebagai pemain tunggal, menunjukkan dominasinya dalam dunia tenis. Selama dekade 1980-an, McEnroe memenangkan beberapa gelar Grand Slam dan menjadi salah satu pemain paling menonjol dalam sejarah tenis.

Foto: google

Pada tahun 1992, John McEnroe memutuskan untuk pensiun dari tur profesional dengan peringkat dunia ke-20 di nomor tunggal. Meskipun tidak lagi bermain secara aktif di tur utama, McEnroe tetap terlibat dalam dunia tenis sebagai peserta dalam turnamen Senior dan juga sebagai komentator dan analis di acara televisi tenis. Pengetahuannya yang mendalam tentang olahraga dan kepribadiannya yang tajam membuatnya menjadi salah satu komentator yang paling dihormati dalam industri tenis.

Selain karier tenisnya, John McEnroe juga terlibat dalam dalam kegiatan amal. Ia bermain untuk banyak tujuan amal, termasuk Yayasan Arthur Ashe yang berjuang melawan AIDS.

Dengan karier yang luar biasa dan kepribadian yang kontroversial, John McEnroe tetap menjadi salah satu ikon dalam dunia tenis. Keunggulan permainannya, keterampilan teknisnya yang luar biasa, dan ketegangan yang diciptakannya di lapangan membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling menonjol dalam sejarah olahraga.

Selama kariernya, McEnroe tidak hanya dikenal karena keterampilan tenisnya yang brilian, tetapi juga karena temperamennya yang meledak-ledak. Ia seringkali meluapkan emosinya di lapangan dengan seruan keras kepada wasit dan bahkan sering terlibat dalam insiden yang memanas di tengah pertandingan. Gaya bermainnya yang agresif dan kepribadiannya yang penuh semangat membuatnya mendapatkan julukan “SuperBrat”. Namun, di balik sikap kontroversialnya, McEnroe adalah seorang kompetitor yang sejati dan tidak diragukan lagi kemampuannya dalam bermain tenis.

(EA/timKB)

Sumber foto: yahoo