Jakarta – Dalam dunia seni bela diri campuran (Mixed Martial Arts/MMA), terdapat banyak petarung yang memiliki cerita inspiratif di balik karier mereka. Salah satu dari mereka adalah Amir Albazi, yang dikenal sebagai “The Prince”. Dengan keahlian dalam jiu-jitsu dan ketangguhannya di atas ring, Albazi telah mencatatkan prestasi luar biasa sepanjang kariernya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan Albazi dan merangkum pencapaian-pencapaian menakjubkan yang telah ia raih.
Amir Albazi dilahirkan pada tanggal 27 Oktober 1993 di Baghdad, Iraq. Kehidupan awalnya tidak mudah, karena keluarganya adalah pengungsi yang harus berpindah dari satu negara ke negara lain demi mencari keamanan dan stabilitas. Di tengah situasi yang sulit, Albazi terlibat dalam berbagai perkelahian dan masalah di lingkungan sekitarnya. Hal ini akhirnya membawanya bergabung dengan geng jalanan saat ia masih remaja.
Segalanya berubah ketika Albazi menonton pertandingan UFC di televisi. Ia terinspirasi oleh aksi-aksi petarung dalam octagon dan merasa terpanggil untuk memulai latihan bela diri campuran. Ini menjadi titik balik dalam hidupnya. Albazi meninggalkan kehidupan yang berbahaya di lingkungan geng jalanan dan memfokuskan energinya untuk mengembangkan keterampilan dalam seni bela diri.
Pada tahun 2013, Albazi memutuskan untuk pindah ke London, Inggris, untuk mengejar karier di dunia MMA. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di University of Roehampton dengan mengambil jurusan ilmu olahraga. Selama masa kuliahnya, Albazi juga terus mengasah keterampilan dalam seni bela diri campuran.
Perjalanan karier profesional Albazi dimulai pada tanggal 22 Agustus 2009, ketika ia melakukan pertarungan pertamanya di ajang World Ultimate Full Contact 15. Dalam pertandingan tersebut, Albazi menunjukkan potensinya dengan mengalahkan Pavlo Kulish hanya dalam waktu 59 detik. Keberhasilan ini memberikan semangat tambahan bagi Albazi untuk terus mengejar impian dan mengembangkan kemampuannya dalam dunia MMA.
Pada tahun-tahun berikutnya, Albazi melanjutkan karier profesionalnya dengan bergabung dengan organisasi ternama seperti Bellator dan Brave CF. Debutnya di Bellator pada tanggal 19 Mei 2017, di mana ia berhasil mengalahkan Jamie Powell, dan di Bellator 200 pada tanggal 25 Mei 2018, di mana ia berhasil mengalahkan Iuri Bejenari, merupakan tonggak penting dalam perjalanan kariernya.
Namun, Albazi juga mengalami kekalahan yang pertama dalam karier profesionalnya ketika ia berkompetisi di Brave CF di Timur Tengah pada tanggal 19 April 2019. Ia harus mengakui keunggulan Jose “Shorty” Torres dalam pertarungan tersebut.
Namun, kekalahan tersebut tidak menghentikan semangat Albazi untuk terus berjuang dan mengasah keterampilannya. Pada tanggal 18 Juli 2020, Albazi melakukan debutnya di UFC dalam acara UFC Fight Night: Figueiredo vs. Benavidez 2. Dalam pertarungan tersebut, ia berhasil mengalahkan Malcolm Gordon melalui submission, menunjukkan bahwa ia memiliki potensi besar di kelas flyweight UFC.
Sejak debutnya di UFC, Albazi terus menunjukkan performa yang mengesankan. Ia berhasil memenangkan pertarungan melawan Zhalgas Zhumagulov di UFC Fight Island 8 pada 20 Januari 2021, dan juga meraih kemenangan atas Juan Espino di UFC Fight Night 188 pada 22 Mei 2021. Keberhasilan-keberhasilan ini membuktikan bahwa Albazi adalah salah satu calon potensial di divisi flyweight UFC.
Pada tanggal 17 Desember 2022, Albazi menghadapi Alessandro Costa di UFC Fight Night 216. Dalam pertarungan tersebut, Albazi menampilkan keahliannya dalam jiu-jitsu dan memenangkan pertarungan melalui knockout di ronde ketiga. Kemenangan ini membuktikan bahwa Albazi semakin matang sebagai petarung dan semakin mengukuhkan posisinya di kelas flyweight UFC.
Selain prestasinya di dalam octagon, Albazi juga telah meraih penghargaan-penghargaan yang mengakui ketangguhannya sebagai seorang petarung. Ia pernah mendapatkan penghargaan Fight of the Night sebanyak empat kali, melawan Elias Garcia, Brandon Moreno, Brandon Royval, dan Brandon Moreno. Keberhasilannya dalam memberikan pertarungan yang seru dan menghibur membuatnya dihargai oleh para penggemar MMA.
Pencapaian lain yang patut diperhitungkan adalah pengalaman dan kemampuan grappling Albazi. Sebagai pemegang sabuk ungu di Brazilian Jiu Jitsu, ia memiliki keunggulan dalam teknik-teknik grappling dan sering kali menggunakan kemampuannya untuk mengendalikan dan menyerang lawan-lawannya di atas mat. Teknik favoritnya adalah menjatuhkan lawan dengan takedown dan teknik striking favoritnya adalah uppercut, yang menjadi senjata andalannya dalam menghadapi lawan-lawannya.
Dengan rekam jejak kariernya yang mengesankan, Amir Albazi telah membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung yang patut diperhitungkan di kelas flyweight UFC. Semangat dan ketekunan yang ia tunjukkan dalam mengatasi tantangan serta keahliannya dalam grappling membuatnya menjadi ancaman yang serius bagi lawan-lawannya. Kita dapat dengan antusias menantikan pertarungan-pertarungan seru dan prestasi-prestasi yang akan dicapainya di masa depan.
(PR/timKB)
Sumber foto: yahoo
Berita lainya
Zhang “Mountain Tiger” Mingyang: Harimau Gunung Dari Tiongkok
Jimmy “The Brick” Flick: Spesialis Submission UFC
Randall “Rude Boy” Brown: Petarung Tangguh Dari Springfield