Jakarta – Tidak banyak pemain yang menjadi pemain untuk dua klub yang menjadi seteru bahkan menjadi rival sekota. Salah satu nama yang akan selalu dikenang oleh fans kedua klub yang pernah dibelanya adalah, Carlos Tevez. Striker bengal asal Argentina itu pernah bermain dan menjadi legenda di dua klub kota Manchester, Manchester United dan Manchester City. Walaupun sempat dicap sebagai pengkhianat oleh para fans Setan Merah, namun mereka tetap akan mengenang Tevez sebagai salah satu striker terbaik yang dimiliki MU. Sebaliknya nama Tevez juga disejajarkan dengan juniornya di timnas Argentina yang juga menjadi legenda di City, Sergio Aguero.
Carlos Alberto Tevez lahir 5 Februari 1984 di Ciudadela, Buenos Aires, Argentina adalah seorang manajer dan mantan pemain sepak bola profesional Argentina. Penyerang yang cepat, ulet, bertenaga, pekerja keras dan dinamis di masa jayanya, Tevez mampu bermain sebagai striker, sebagai pemain sayap, sebagai penyerang pendukung, atau sebagai gelandang serang. Datang ke Liga Inggris bersama Javier Mascherano, Tevez berlabuh di West Ham United sebelum akhirnya didatangkan Sir Alex Ferguson untuk memperkuat Manchester Merah sebagai pemain pinjaman.
Bersama Setan Merah, Tevez menjalani musim perdananya sebagai bagian dari skuad peraih juara Liga Champions. Di final MU mengalahkan Chelsea lewat adu penalti yang membawa mereka meraih trofi ketiga Liga Champions. Tevez lalu menjalani musim keduanya bersama MU. Sayangnya Tevez hadir di MU saat skuad Sir Alex Ferguson memiliki dua anak emas yang sedang naik daun, Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney. Adanya dua striker kesayangan SAF itu membuat Tevez kerap menjadi cadangan, perangainya yang emosional membuat dirinya kurang disukai oleh sang pelatih yang akhirnya melepasnya ke rival sekota mereka, Manchester City.
Bersama Manchester Biru, Tevez mengalami puncak kariernya sebagai striker top dan menjadi salah satu top skorer dengan mencetak 58 gol dalam tiga musimnya di City. Bahkan Tevez menjadi bagian dari skuad City yang mengalahkan Manchester United dalam perebutan gelar juara Liga Inggris. Di sinilah para fans Setan Merah menjulukinya dengan penghianat, karena membawa rival abadi mereka menjadi juara. Namun kedatangan kompatriotnya, sesama pemain Argentina, Sergio Aguero membuat Tevez gerah karena merasa dirinya hanya akan menjadi pemain cadangan.
Akhirnya Tevez memulai petualangan baru di Serie A dengan bergabung dengan Juventus. Berama Si Nyonya Besar, Tevez masih menunjukkan ketajamannya dengan mencetak 39 gol dalan 66 kali penampilannya. Namun sekali lagi perangainya yang keras membuat dirinya kembali tidak disukai sang pelatih yang akhirnya sering membangkucadangkan dirinya.
Usai petualangannya selesai di Serie A, Tevez kembali ke Argentina bersama tim masa mudanya, Boca Juniors, sempat bermain di Liga China bersama Shanghai Shenhua, akhirnya Tevez menutup kariernya bersama Boca Junior. Tevez juga pernah menjadi pelatih di klub Rosario Central.
Di timnas Argentina, Tevez berhasil mencetak 13 gol di 76 penampilannya. Banyaknya striker Argentina di eranya membuat Tevez kalah bersaing. Saat Batistuta dan Hernan Crespo masih bermain dan ada nama Gonzalo Higuain serta Aguero yang menjadi striker muda Argentina, membuat namma Tevez kurang bersinar di timnas Argentina.
(bP/timKB).
Sumber foto: firztsport.com
Berita lainya
Quartararo Naik Podium Di MotoGP Jerez
Tim Liqui Moly Dynavolt Intact GP Dominasi Podium Moto2
Jose Antonio Rueda Raih Gelar Juara Ketiga Kali Musim Ini