Jakarta – Tidak banyak orang yang mengenal bila disebutkan nama Rutgerus Johannes Martinus. Namun para bolamania pasti akan langsung mengenal nama Ruud van Nistelrooy. Nisteltrooy adalah salah satu striker sepakbola yang sangat tajam dan ganas di masanya. Lahir pada tanggal 1 Juli 1976 di Oss, Belanda, van Nistelrooy telah mempersembahkan begitu banyak momen bersejarah dalam sepakbola, baik di level klub maupun internasional.
Dalam sejarah Liga Champions, van Nistelrooy dikenal sebagai pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang masa dengan torehan 56 gol. Prestasinya tidak hanya sebatas itu, van Nistelrooy juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak Liga Champions sebanyak tiga kali dan juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak di tiga liga elit Eropa yang berbeda.
Van Nistelrooy memulai karir sepakbolanya dengan Den Bosch, sebuah klub sepakbola Belanda, sebelum akhirnya pindah ke Heerenveen. Nama van Nistelrooy mulai dikenal luas saat ia bermain untuk PSV Eindhoven, di mana ia berhasil membawa tim tersebut memenangkan dua gelar Eredivisie.
Pencapaian fantastisnya di PSV Eindhoven menarik perhatian dari salah satu klub terbesar di dunia, Manchester United. Meskipun kesepakatan antara kedua pihak telah dicapai pada musim panas tahun 2000, cedera yang dialami van Nistelrooy membuat proses kepindahannya harus ditunda hingga setahun kemudian. Pada akhirnya, ia bergabung dengan Manchester United dengan biaya rekor sebesar £19 juta.
Bermain untuk Manchester United, van Nistelrooy meraih banyak sukses. Ia berhasil memenangkan Liga Premier, Piala FA, Piala Liga Sepak Bola, dan Community Shield FA. Selain itu, ia juga memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Tahun Ini Sir Matt Busby sebanyak dua kali.
Van Nistelrooy mencetak total 150 gol dalam 219 pertandingan untuk Manchester United. Ia juga memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak Eropa sepanjang masa selama bermain untuk Manchester United. Namun, di akhir masa bermainnya di United, van Nistelrooy sempat tidak disukai dan akhirnya memutuskan untuk pindah ke Real Madrid pada tahun 2006.
Meski cedera sempat merusak hari-hari terakhirnya di Real Madrid, van Nistelrooy tetap berhasil menorehkan prestasi dengan memenangkan La Liga dua kali dan Supercopa de España. Pada Januari 2010, van Nistelrooy bergabung dengan Hamburger SV dan setelah satu setengah musim bermain untuk Hamburg, dia memutuskan pindah kembali ke Spanyol untuk bergabung dengan Málaga pada musim panas 2011.
Setelah berkarir panjang dalam dunia sepakbola, van Nistelrooy mengumumkan pensiunnya pada 14 Mei 2012. Selama kariernya, ia mewakili tim nasional Belanda dalam 70 pertandingan dan mencetak 35 gol. Dia juga menjadi bagian dari skuad Euro 2004, Piala Dunia 2006, dan Euro 2008.
Meski sudah pensiun, van Nistelrooy tetap berkecimpung dalam dunia sepakbola. Ia sempat menjadi asisten pelatih dan manajer tim nasional Belanda dan Jong PSV. Pada akhirnya, van Nistelrooy ditunjuk sebagai manajer PSV Eindhoven, klub yang pernah membantu meroketkan namanya.
Van Nistelrooy dikenal sebagai salah satu striker terbaik sepanjang masa. Pada tahun 2004, ia masuk dalam daftar FIFA 100, sebuah daftar yang berisi nama-nama pemain terbesar dunia yang masih hidup. Jejak langkahnya dalam dunia sepakbola tidak diragukan lagi, dan kisah karirnya menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda yang berharap suatu hari nanti bisa mencapai puncak seperti van Nistelrooy.
Sepanjang karirnya, van Nistelrooy telah menghadapi banyak tantangan, baik di dalam maupun di luar lapangan. Namun, dengan tekad kuat dan dedikasi tinggi, ia telah membuktikan bahwa dirinya layak duduk di deretan pemain legendaris sepakbola dunia. Jejak langkah Ruud van Nistelrooy dalam dunia sepakbola akan selalu dikenang sebagai cerita sukses seorang striker murni yang paling tajam sepanjang sejarah.
(EA/timKB).
Sumber foto: google
Berita lainya
Yuzuru Hanyu: Raja Seluncur Es Indah dari Jepang
Pertarungan Kelas Berat Penuh Kontroversi: Holyfield vs. Lewis I
Philip Alfred Mickelson: Legenda PGA Tour