Jakarta – Bila dilihat dari raihan prestasi, maka Juventus adalah tim terbesar dan tersukses di Serie A Italia dalam dua dekade terakhir. Bahkan bila ditarik lagi ke rentang waktu yang lebih panjang, Juventus merupakan salah satu klub paling ikonik dalam sejarah sepakbola Italia. Mereka telah meraih 36 gelar Serie A yang mengejutkan, lebih banyak dari klub mana pun di Italia, serta dua Piala Eropa (sekarang dikenal sebagai Liga Champions), dan legasi mereka tetap menonjol hingga kini.
Namun dibalik kehebatan dan nama besar Juventus. Mereka justru mendapatkan julukan yang feminim yaitu Si Nyonya Tua/Si Nyonya Besar. Julukan ‘La Vecchia Segnora‘ atau ‘Si Nyonya Tua’ memiliki sejarah panjang dan bertingkat yang terkait erat dengan Juventus Football Club dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas klub di seluruh dunia. Namun, asal-usulnya masih diselimuti misteri. Jawaban yang paling populer dapat dibagi menjadi dua bagian: pertama adalah kisah di balik “Old“, dan yang kedua adalah kisah di balik “Lady“.
Asal-usul “Lady” dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20. Pada saat itu, Juventus telah memantapkan dirinya sebagai kekuatan dominan dalam sepakbola Italia, dengan talenta seperti Giuseppe Furino dan Giancarlo Antognoni yang dikenal karena keanggunan dan elegan mereka di lapangan. Para fans Juventus (sebagian besar pria) menyebut klub ini sebagai klub wanita, dengan bagian selatan dari basis suporter menyebutnya la Fidanzata d’Italia (Pacar Italia). Bagian ‘Old‘ dari julukan tersebut berasal dari ironi lucu bahwa nama Juventus berasal dari kata ‘youth’ dalam bahasa Latin. Ini adalah permainan kata-kata. Harus diakui, itu bukan pelesetan yang bagus.
Karena setiap permainan kata-kata yang buruk membutuhkan penjelasan, ini dia: Pada 1930-an, ketika klub ini dibeli keluarga Agnelli, para pemain bintang tim mulai menua. Alih-alih menggantinya dengan pemain yang lebih muda, hierarki klub cenderung mempertahankan para pahlawan klub hingga usia mereka, yang sebagian besar masih berlaku hingga saat ini meskipun mereka mengalami masalah keuangan baru-baru ini.
Ada beberapa teori yang berbeda tentang bagaimana kedua bagian tersebut bersatu untuk membentuk julukan tersebut. Beberapa orang percaya bahwa julukan itu diciptakan oleh seorang jurnalis dalam laporan pertandingan tentang penampilan impresif mereka lawan Genoa pada 1931, sementara yang lain berpikir bahwa hal itu terjadi karena garis-garis hitam dan putih klub menyerupai pakaian wanita tua. Apa pun itu, julukan tersebut telah menjadi identik dengan branding klub.
Juventus tidak hanya dikenal sebagai Si Nyonya Tua. Julukan mereka yang lain juga merujuk pada warna kebesaran mereka: I bianconeri (hitam-putih) atau Le zebre (zebra). Dan La Madama (bahasa Piedmont yang berarti Nyonya) adalah referensi lain dari klub yang berjenis kelamin perempuan.
(bP/timKB).
Sumber foto: facebook
Berita lainya
Deniz Oncu Catat Waktu Tercepat Di FP1 Moto2
Kondisi Terkini Para Pemain Timnas Indonesia Abroad
Bermain Full Team, Miami Tumbang Di Tangan Vancouver