Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Ketakutan vs Kecemasan: Memahami Keduanya Untuk Hidup Lebih Baik


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “ketakutan” dan “kecemasan”. Keduanya adalah emosi yang dihadapi oleh banyak individu, namun sering kali salah dimengerti. Meskipun keduanya saling terkait, ketakutan dan kecemasan memiliki ciri khas, penyebab, dan cara penanganannya.

Pengertian Ketakutan dan Kecemasan (Anxiety)

Ketakutan adalah reaksi emosi terhadap ancaman yang sebenarnya dan dapat didefinisikan, seperti ketika kita menghadapi binatang buas atau keadaan bahaya mendadak. Ini adalah respon alami yang membantu kita beradaptasi dengan lingkungan.

Saat merasa takut, panca indera penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman dan peraba menerjemahkan informasi yang terjadi di lingkungan terdekat kita. Contohnya, ketika kita melihat binatang yang tampak ganas berlari ke arah kita, mendengar langkah kaki mendekat dari belakang, mencium bau asap di rumah kita, atau tiba-tiba merasa disentuh di punggung, sistem limbik, yang dikenal sebagai otak emosional, mengaktifkan rasa takut. tanggapan.

Sementara itu, kecemasan adalah respon terhadap ancaman yang tidak pasti atau tidak jelas. Kecemasan seringkali bersifat abstrak dan berkaitan dengan keprihatinan mengenai masa depan, seperti khawatir tentang kesehatan, pekerjaan, atau hubungan.

Ketakutan dapat menyebabkan kecemasan, dan kecemasan dapat menyebabkan ketakutan. Namun, perbedaan halus antara keduanya memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang gejala Anda. Ini juga dapat membantu Anda dan dokter Anda memutuskan strategi pengobatan mana yang paling efektif

Tanda Dan Gejala Ketakutan dan Kecemasan (Fisik dan Psikologis)

Ketakutan dapat menyebabkan:
• Detak jantung cepat
• Sesak napas
• Berkeringat
• Gemetaran
• Panas dingin
• Mulut kering
• Mual

Kecemasan mungkin menyebabkan:
• Merasa gugup, gelisah, atau tegang
• Memiliki rasa malapetaka
• Peningkatan detak jantung
• Sesak napas
• Berkeringat
• Pusing
• Telinga berdenging
• Kesulitan berkonsentrasi
• Kesulitan tidur
• Gangguan gastrointestinal (GI).
• Mengalami kesulitan mengendalikan rasa khawatir/merenung
• Memiliki keinginan untuk menghindari hal-hal yang memicu kecemasan
• Merasa tidak aman

Anda mungkin memperhatikan bahwa ketakutan dan kecemasan mempunyai beberapa pengalaman fisik serupa. Itu sebabnya mereka sulit untuk dibedakan.

Apa Yang Menyebabkan Ketakutan dan Kecemasan

Ketakutan biasanya muncul sebagai respons terhadap stimulus spesifik di lingkungan. Misalnya, melihat ular bisa memicu ketakutan bagi banyak orang.

Ketakutan sering kali berasal dari ancaman potensi bahaya, baik ancaman fisik, psikologis, atau emosional. Meskipun kita sering menganggap rasa takut sebagai sesuatu yang negatif dan menyedihkan, rasa takut juga mempunyai manfaat.

Kecemasan lebih rumit. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman traumatik di masa lalu.

Tingkat kecemasan yang tidak sehat dapat menyebabkan kesusahan dan mengganggu kemampuan Anda dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Mengetahui Jika Anda Mengalami Ketakutan dan Kecemasan

Ketakutan dan kecemasan keduanya menyebabkan gejala fisiologis, psikologis, dan fisik yang serupa. Meskipun gejalanya mungkin tumpang tindih, tidak jarang Anda juga mengalami pengalaman unik dan independen.

Terkadang, sulit membedakan antara rasa takut dan kecemasan, terutama saat Anda sedang mengalami gejala secara aktif. Namun, jika Anda mengalami ketakutan atau kecemasan (atau keduanya), kemungkinan besar Anda tidak akan mempertanyakan perbedaannya saat itu.

Singkatnya, perbedaan antara ketakutan dan kecemasan adalah:

Ketakutan muncul secara tiba-tiba sebagai respons melawan atau lari terhadap ancaman yang sudah jelas.

Kecemasan muncul sebagai respons terhadap ancaman yang tidak spesifik dan mungkin tidak ada.

Cara Mengatasi Ketakutan dan Kecemasan

Ketakutan tertentu mungkin memerlukan pemaparan bertahap terhadap stimulus yang menakutkan, sementara kecemasan mungkin memerlukan terapi perilaku kognitif untuk membantu memahami dan mengubah pola pikir.

Selain mendapatkan bantuan dari dokter atau terapis, ada juga strategi yang dapat Anda gunakan sendiri untuk membantu mengelola perasaan cemas dan takut.

Semakin sering Anda melakukan aktivitas yang Anda takuti, aktivitas tersebut akan semakin tidak menakutkan. Seiring waktu, Anda akan menjadi lebih nyaman dan mampu menghadapi tantangan tanpa merasa takut.

Strategi berikut juga dapat membantu:

Gerakkan tubuh Anda: Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mengurangi gejala kecemasan.

Latih kesadaran dan meditasi: Strategi ini dapat membantu Anda menjalani lebih banyak momen tanpa mengkhawatirkan masa lalu dan masa depan.

Cobalah teknik relaksasi: Menggunakan relaksasi otot progresif dan visualisasi terpandu dapat membantu Anda merasa lebih tenang dan terkendali saat menghadapi situasi stres.

Manfaatkan pernapasan dalam: Saat Anda merasa takut dan cemas, pernapasan Anda cenderung menjadi dangkal dan cepat, sehingga memperburuk perasaan takut. Sebaliknya, melatih pernapasan dalam dapat mengaktifkan respons relaksasi tubuh, yang dapat menenangkan Anda dan membantu mengurangi rasa takut.

Kapan mendapatkan pertolongan

Jika kecemasan atau ketakutan mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, atau berlangsung lebih dari enam bulan, Anda mungkin memerlukan bantuan dari profesional. Terapi, meditasi, dan obat-obatan adalah beberapa opsi yang bisa membantu.

Dengan memahami perbedaan antara ketakutan dan kecemasan, kita bisa lebih memahami diri sendiri dan orang lain, serta mencari bantuan yang tepat saat diperlukan. Terpenting, ingatlah bahwa ada bantuan dan dukungan yang tersedia.

(EA/timKB).

Sumber foto: bingoodhelath.com