Dalam labirin kondisi kesehatan mental, depresi melankolis menonjol sebagai salah satu bentuk depresi yang paling mendalam dan seringkali sulit diatasi. Mengenalinya, memahami faktor-faktor yang menyebabkannya, dan mengetahui jalur terbaik menuju pemulihan adalah kunci untuk mengelola kondisi ini.
Pengertian Depresi Melankolis
Depresi melankolis, sering dikenal sebagai “depresi dengan ciri melankolis,” adalah subjenis depresi yang ditandai dengan kehilangan kesenangan dalam hampir semua aktivitas dan tidak merespons secara positif terhadap kejadian atau kegiatan yang biasanya menyenangkan. Individu yang mengalami depresi melankolis biasanya memiliki gejala depresi yang lebih berat dan spesifik, termasuk perubahan berat badan yang signifikan, rasa bersalah yang berlebihan, dan isu-isu tidur
yang parah.
Istilah “melankolia” adalah salah satu istilah tertua yang digunakan dalam psikologi. Sudah ada sejak Hippocrates memperkenalkannya pada abad kelima SM, dan itu berarti “empedu hitam” dalam bahasa Yunani. Terjemahan ini tepat karena Hippocrates percaya bahwa kelebihan empedu hitam (satu cairan tubuh dari dari empat cairan dasar tubuh, atau disebut juga “Empat Humor”, begitu ia menyebutnya) menyebabkan melankolia.
Gejala-gejala yang Hippocrates kategorikan dalam melankolia hampir identik dengan gejala-gejala yang kita gunakan saat ini untuk depresi melankolis, termasuk rasa takut, tidak ingin makan, insomnia, kegelisahan, dan kesedihan.
Gejala Depresi Melankolis
Gejala khas dari depresi melankolis mencakup:
• Anhedonia: ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan dari aktivitas yang biasanya menyenangkan.
• Berat badan dan nafsu makan berubah secara signifikan, seringkali dengan penurunan berat badan yang tidak disengaja.
• Insomnia parah, terutama bangun di pagi hari lebih awal dari biasanya.
• Rasa bersalah yang berlebihan atau merasa tidak berharga.
• Gerakan motorik terhambat atau agitasi fisik.
• Penurunan energi atau kelelahan.
• Peningkatan gejala depresi pada waktu tertentu dalam sehari, biasanya di pagi hari.
Penyebab Depresi Melankolis
Penyebab pasti depresi melankolis belum sepenuhnya dimengerti, tetapi diperkirakan melibatkan kombinasi faktor genetik, biologis, dan lingkungan. Beberapa teori mencakup:
• Ketidakseimbangan Kimia Otak: Neurotransmitter yang tidak seimbang, terutama serotonin dan norepinefrin, telah dikaitkan dengan depresi melankolis.
o Faktor Genetik: Riwayat keluarga depresi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi melankolis.
o Stresor Hidup: Kehilangan, trauma, atau stres berat lainnya dapat memicu depresi melankolis, terutama pada individu yang sudah memiliki predisposisi genetik.
Orang yang lebih rentan mengalami depresi melankolis di antaranya lansia, pasien rawat inap untuk periode lama, atau orang yang sulit membedakan antara kenyataan dan imajinasi.
Diagnosa Depresi Melankolis
Diagnosa depresi melankolis terdiri dari evaluasi komprehensif:
• Konsultasi medis untuk menyingkirkan kondisi medis lain yang dapat menyebabkan gejala.
• Wawancara klinis dengan profesional kesehatan mental untuk membahas gejala, riwayat kesehatan, dan faktor-faktor kehidupan.
• Skala penilaian atau kuesioner mungkin digunakan untuk menilai tingkat keparahan dan spesifisitas gejala.
Pengobatan Depresi Melankolis
Pengobatan untuk depresi melankolis biasanya lebih menantang tetapi dapat mencakup kombinasi dari:
• Antidepresan: Pengobatan dengan antidepresan, terutama inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dan antidepresan trisiklik, sering kali digunakan dan mungkin lebih efektif pada depresi melankolis daripada bentuk depresi lainnya.
• Terapi Elektrokonvulsif (ECT): Untuk kasus yang parah atau ketika obat tidak efektif, ECT dapat dipertimbangkan dan sering memiliki tingkat respons yang baik. Terapi elektrokonvulsif melibatkan penyampaian impuls listrik melalui otak untuk memicu kejang kecil yang singkat. ECT biasanya diberikan dalam serangkaian 6-12 perawatan selama beberapa minggu. Prosedur yang telah ditetapkan ini sering kali dapat meredakan gejala dengan cepat bagi penderita depresi berat.
• Psikoterapi: Terapi, terutama terapi perilaku kognitif (CBT), dapat membantu pasien mengelola pola pikir negatif. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa orang dengan melankolia merespons psikoterapi sama seperti mereka terhadap obat-obatan. Penelitian lain telah mengevaluasi CBT untuk depresi dan menentukan beberapa manfaat spesifik. Fokus CBT adalah untuk mengidentifikasi pikiran, perasaan, dan perilaku yang memengaruhi kesejahteraan Anda sehari-hari. Cara berpikir baru tentang keadaan saat ini dan respons perilaku baru menghasilkan suasana hati yang lebih baik.
• Perubahan Gaya Hidup: Olahraga teratur, nutrisi yang baik, dan manajemen stres juga merupakan komponen penting dalam pengobatan.
Mengatasi Depresi Melankolis
Mengatasi depresi melankolis membutuhkan strategi jangka panjang, komitmen terhadap pengobatan, dan dukungan kuat dari jaringan sosial. Beberapa langkah untuk mengatasi kondisi ini mencakup:
• Edukasi: Memahami kondisi ini adalah langkah pertama dalam pengelolaan yang efektif. Pelajari tentang penyebab dan pengobatan depresi melankolis. Menyadari penyebab bentuk depresi ini mungkin membantu menghentikan sikap menyalahkan diri sendiri dan mengurangi perasaan tidak berharga. Mengetahui bahwa ada pengobatan yang efektif mungkin membantu dalam mempertahankan harapan dan juga tetap berpegang pada rencana pengobatan.
• Dukungan Sosial: Grup dukungan atau terapi kelompok dapat memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan strategi coping.
• Keteraturan: Menciptakan rutinitas harian yang stabil dapat membantu mengelola gejala dan menciptakan struktur.
• Kesejahteraan: Banyak teknik manajemen stres yang dapat dipelajari secara otodidak, seperti meditasi, mindfulness, penjurnalan, atau relaksasi otot progresif. Semua ini bisa efektif dalam menghilangkan stres, suasana hati yang mudah tersinggung, dan energi rendah.
• Hindari Penggunaan Zat Terlarang: Hindari penggunaan alkohol dan obat-obatan rekreasional lainnya, yang dapat memperburuk depresi Anda dan membuatnya lebih sulit untuk diobati. Jika Anda sudah mencoba berhenti namun tidak berhasil, bicarakan dengan dokter atau terapis Anda. Terdapat program pengobatan dan kelompok pendukung untuk membantu Anda membatasi atau menghentikan penggunaan zat-zat ini.
Depresi melankolis adalah kondisi yang serius dan seringkali menghabiskan banyak energi, tetapi dengan pengobatan yang tepat dan jaringan dukungan yang kuat, pemulihan adalah mungkin. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala depresi melankolis, sangat penting untuk mencari bantuan profesional untuk memulai jalan menuju pemulihan.
(EA/timKB).
Sumber foto: goodfaithmedia.org
Berita lainya
Mengenal Prosopagnosia: Ketidakmampuan Mengenali Wajah
Sindrom Alice in Wonderland: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Memasak Dengan Kesadaran Penuh: Seni Dan Manfaatnya