Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Lebih Penting Cuan Atau Passion?


Jakarta – Sepakbola modern telah berubah menjadi sebuah industri  yang melibatkan perputaran uang yang tidak sedikit bahkan bernilai fantastis saat ini, Sebuah klub sepakbola besar di Eropa bahkan memiliki nilai jual puluhan triliun Rupiah yang menjadikan industri sepakbola tidak lagi dipandang hanya sebagai bisnis hiburan olahraga semata. Hal ini membuat para investor berbondong-bondong melakukan investasi pada sebuah klub sepakbola.

Namun seiring dengan perjalanan waktu guyuran dana dari para investor baru yang menjadi pemilik klub membawa hasil yang bertolak belakang setelah dikendalikan oleh pemilik baru. Sebagai contohnya adalah dua klub raksasa Inggris Manchester United dan Chelsea. Di era akhir tahun 2000an MU adalah tim terbesar Inggris Raya, sementara Chelsea baru saja bergeliat dari tim menengah menjadi sebuah tim besar penuh masa depan usai dibeli oleh investor Rusia, Roma Abramovich. Sementara MU kemudian diakusisi oleh investor asal Amerika Serikat pemilik konglomerasi media, Keluarga Glazer.

Semenjak diambil alih, para investor baru, dua klub tersebut mendapatkan hasil yang bertolak belakang. MU tidak pernah lagi merasakan menjadi juara Liga Inggris maupun Liga lainnya kecuali turnamen domestik seperti Piala Liga dan sekali menjuarai Piala Europa. Sementara Chelsea menjelma menjadi raksasa Eropa yang meraih semua titel juara di semua ajang yang diikutinya mulai dari Liga Inggris, juara Champions, Juara Piala Super Eropa hingga juara Piala Dunia Antar Klub.

Perbedaan nasib keduanya diyakini adalah karena perbedaan pendekatan yang diterapkan oleh para pemilik klub tersebut. Kedua klub sama-sama mengeluarkan dana sangat besar dalam berbelanja pemain top guna memperkuat skuad mereka, mereka juga menggaji para pemainnya dengan nilai yang fantastis, namun mengapa keduanya mendapatkan hasil yang berkebalikan?

Jawabannya adalah, keluarga Glazer sebagai pemilik MU menganggap MU adalah mesin uang yang harus mendatangkan cuan sebagai hasil investasi mereka semata. Mereka tidak memperdulikan filosofi sepak bola MU yang telah dibangun oleh Sir Alex Ferguson selama 20 tahun yang terbukti berhasil membawa MU ke puncak kejayaan di Eropa. Sementara Abramovich menganggap Chelsea adalah bagian dari keluarganya yang harus diberi perhatian secara pribadi. Abramovich menyertakan passion dalam setiap kebijakan yang diambilnya tanpa mempertimbangkan keuntungan belaka.

Kini MU tengah bersiap menjalani era baru dengan calon pemilik yang baru. Dari pengalaman sebelumnya MU harus belajar agar tidak lagi mengalami kesalahan yang sama. Mereka bisa menilai dua calon pemilik baru dengan apa yang mereka tawarkan untuk membesarkan MU di masa depan. Keluarga Glazer berniat untuk menjual The Red Devils – julukan Manchester United – sedari November 2022 silam. Sheikh Jassim dan Jim Ratcliffe adalah dua pihak yang bersaing sengit untuk mengakuisisi klub raksasa Inggris itu.

Sheikh Jassim dan Sir Jim Ratcliffe jika sukses akuisisi Manchester United. Konsorsium Qatar kabarnya menjanjikan transfer Kylian Mbappe sedangkan INEOS Group yang digawangi Sir Jim Ratcliffe berjanji untuk mengekspansi Old Trafford.

(Yp/timKB).

Sumber foto: youtube