Jakarta – Ajang MotoGP perlahan namun pasti dikuasai oleh Ducati yang langsung mendominasi dalam beberapa musim terakhir. Dominasi Ducati hampir tak dapat diimbangi oleh tim lainnya terutama pabrikan dari jepang. Setelah ditinggalkan Kawasaki dan Suzuki, kini tinggal Yamaha dan Honda yang masih bertahan di MotoGP walaupun sulit mengimbangi kehebatan Ducati yang mempunyai empat tim di MotoGP.
Penyebab utama dari mundurnya pabrikan dari Jepang adalah, MotoGP hanya mementingkan kecepatan bagi motor yang digunakan dalam membalap dan tidak memperhitungkan hitungan komersial lainnya. Tentu saja ini menyulitkan bagi para pabrikan motor yang secara komersial sukses menjual motor ke pasar umum. Bila mencurahkan pengembangan motor ke arah kecepatan maka pabrikan akan sulit mendapatkan keuntungan karena faktor kecepatan bukan faktor utama yang diterapkan pada motor yang dijual ke pasar umum.
Perbedaan misi ini yang harus dicarikan titik temu. Para pabrikan fokus mengembangkan aerodinamika dan downforce yang membuat MotoGP lebih mengutamakan kecepatan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Perkembangan teknologi dalam balapan tidak bisa dihentikan. Namun, hal tersebut bisa diberlakukan di MotoGP karena menggunakan motor yang tidak dijual secara massal.
Kawasaki dan Suzuki merupakan pabrikan asal Jepang yang telah memproduksi motor ke seluruh dunia. Namun, keduanya memutuskan untuk meninggalkan MotoGP karena masalah finansial. Suzuki sendiri baru angkat kaki pada akhir 2022. Padahal, kiprah manis bisa ditunjukkan tim itu dengan membawa Joan Mir menjadi juara pada musim 2020.
Di sisi persaingan, dominasi Ducati yang terlalu besar tidak baik bagi masa depan MotoGP. Para penonton ingin menyaksikan serunya persaingan antar pembalap seperti saat Valentino Rossi dari Yamaha yang bersaing ketat dengan Marc Marquez dari Honda atau Quartararo dari Yamaha yang bersaing ketat dengan Bagnaia dari Ducati.
(bP/timKB).
Sumber foto: motorsport.com
Berita lainya
Red Spark Menangi Laga Ketat Lawan Hi-Pass
Kalahkan Dewa United, Madura United Tetap Di Zona Degradasi
Persebaya Surabaya Kembali Ke Jalur Kemenangan