Jakarta – Arthur Robert Ashe Jr., lahir pada 10 Juli 1943 di Richmond, Virginia, adalah sosok legendaris dalam sejarah tenis. Sejak kecil, Ashe menunjukkan bakat luar biasa dalam tenis meskipun menghadapi tantangan rasial yang signifikan. Ia tumbuh di tengah era segregasi rasial di Amerika Serikat, namun hal itu tidak menghentikan minatnya pada tenis.
Masa Muda dan Awal Karir
Di masa mudanya, Ashe sudah menunjukkan bakat yang menjanjikan. Ia mengembangkan kemampuan tenisnya di bawah bimbingan pelatih yang berpengaruh, dan keterampilannya dengan cepat berkembang. Bakatnya terlihat saat ia memenangkan berbagai turnamen junior, membuka jalan bagi karir profesionalnya.
Membuat Sejarah dalam Tenis
Ashe tidak hanya menjadi pemain tenis kulit hitam pertama yang dipilih untuk Tim Piala Davis Amerika Serikat, tetapi juga pemain kulit hitam pertama yang memenangkan US Open pada tahun 1968. Kemenangan ini tidak hanya mengukir namanya dalam sejarah tenis, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dalam perjuangan hak sipil.
Grand Slam dan Prestasi Tinggi
Karir Ashe mencapai puncaknya ketika ia memenangkan Wimbledon pada tahun 1975, mengalahkan pemain favorit, Jimmy Connors. Ini merupakan pencapaian luar biasa, tidak hanya sebagai kemenangan personal tetapi juga sebagai momen penting dalam sejarah tenis. Ashe juga memenangkan Australian Open, menambah daftar prestasinya dalam turnamen Grand Slam.
Melawan Diskriminasi dan Aktivisme
Selain karir tenisnya, Ashe dikenal sebagai aktivis yang berjuang melawan diskriminasi rasial. Dia secara terbuka berbicara tentang isu-isu rasisme dan menggunakan platformnya sebagai atlet terkenal untuk meningkatkan kesadaran tentang ketidakadilan sosial.
Kehidupan Setelah Pensiun dan Perjuangan dengan Kesehatan
Setelah pensiun dari tenis profesional, Ashe tetap aktif di dunia tenis dan kegiatan sosial. Sayangnya, dia didiagnosis dengan HIV yang didapat setelah menerima transfusi darah selama operasi jantung. Di tahun-tahun terakhir hidupnya, dia menjadi aktivis HIV/AIDS, membantu meningkatkan kesadaran dan pendanaan untuk penelitian.
Penghargaan dan Pengakuan
Ashe menerima banyak penghargaan dan pengakuan untuk kontribusinya dalam tenis dan aktivisme sosial. Dia diabadikan dalam International Tennis Hall of Fame dan beberapa penghargaan lainnya yang menghargai dedikasinya terhadap olahraga dan masyarakat.
Warisan Ashe
Arthur Ashe meninggal pada 6 Februari 1993, tetapi warisannya tetap hidup. Dia tidak hanya dikenang sebagai pemain tenis hebat tetapi juga sebagai individu yang memperjuangkan kesetaraan dan keadilan. Arthur Ashe Kids’ Day di US Open dan berbagai program dan beasiswa yang dibuat atas namanya terus menginspirasi generasi muda.
Arthur Robert Ashe Jr. tidak hanya mencetak sejarah sebagai atlet, tetapi juga sebagai aktivis dan pahlawan yang berjuang melawan ketidakadilan sosial. Kisah hidupnya adalah cerita tentang ketahanan, keberanian, dan dedikasi yang tidak hanya menginspirasi atlet tetapi juga setiap orang yang memperjuangkan perubahan dan kesetaraan.
(EA/timKB).
Sumber foto: cbcnews.com
Berita lainya
Stanislas Wawrinka: Perjalanan Sang Juara Grand Slam
Rocky Marciano Gantung Sarung Tinju
Dara Torres: Legenda Renang Dengan 12 Medali Olimpiade