Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Parma Promosi Ke Serie A Italia


Jakarta – Klub yang pernah mempunyai nama besar di Serie A Italia, Parma akhirnya bisa kembali berkompetisi di kasta tertinggi sepakbola Italia. Parma cuma bisa bermain imbang 1-1 saat bertandang ke markas Bari dalam lanjutan Serie B Liga Italia. Hasil itu cukup membawa I Gialloblu atau Parma promosi ke Serie A. Bari vs Parma berlangsung di San Nicola, Kamis (2/5/2024) dini hari WIB. Duel ini tuntas tanpa gol di babak pertama.

Parma memimpin 1-0 di menit ke-50 lewat Ange-Yoan Bonny. Bari menyamakan skor menjadi 1-1 di menit ke-68 lewat Valerio Di Cesare. Hasil ini memantapkan Parma di puncak klasemen dengan 74 poin. Pasukan Fabio Pecchia juga berhak ke Serie A Italia setelah poinnya tidak akan bisa dikejar Venezia selaku penghuni urutan ke tiga.

Parma tinggal mencari poin tambahan di dua laga sisa untuk mengunci gelar juara. Saat ini ada Como di urutan kedua dengan 71 angka, yang masih bisa menjadi juara. Parma musim lalu gagal promosi karena kalah dari Cagliari pada semifinal playoff. Kini setelah tiga musim di Serie B, Parma balik ke Serie A.

Parma merupakan satu di antara klub Italia yang memiliki prestasi mentereng di kompetisi domestik maupun Eropa. Kisah sukses Parma diawali pada era 90-an.  Berlaga di Serie A 1990-1991, Parma mendapatkan suntikan dana dari perusahaan lokal, Parmalat. Berkat dana yang didapat, Parma memboyong sejumlah pemain untuk memperkuat tim. Berdasarkan data dari  Transfermarkt, I Gialloblu memboyong beberapa nama pada bursa transfer musim panas 1990, mulai dari Claudio Taffarel (Internacional), Tomas Brolin (Norrkoping), dan Georges Grun (Anderlecht).

Kehadiran nama-nama anyar membawa dampak positif terhadap penampilan Parma. Sukses memetik 13 kemenangan, 12 hasil imbang, dan kalah dalam sembilan laga dari 34 pertandingan, Parma finis di peringkat enam klasemen akhir Serie A 1990-1991.

Sejak saat itu, prestasi klub yang identik dengan warna kuning-biru tersebut terus melesat. Strategi yang diterapkan Nevio Scala, plus diperkuat pemain-pemain berkualitas semacam Massimo Agostini, Gianfranco Zola, Fernando Couto, hingga Dino Baggio, membuat Parma berhasil merengkuh empat gelar dari 1991 sampai 1995. Dari keempat trofi yang direngkuh Parma, tiga di antaranya adalah titel juara di turnamen Eropa, yakni Piala Winners 1992-1993, Piala Super Eropa 1993, dan Piala UEFA 1994-1995.

(Yp/timKB).

Sumber foto: kompas.com