Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Dominasi Memudar Atau Strategi Red Bull Racing?


Jakarta – Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen begitu mendominasi di dua musim Formula 1 GP terakhir. Pembalap asal Belanda itu seakan tidak mempunyai lawan dan sering seperti membalap sendirian karena tidak ada rival yang mampu mendekati dirinya. Alhasil dirinya berhasil keluar sebagai juara jauh sebelum musim terakhir atau masih menyisakan beberapa seri lagi. Namun hal tersebut tidak lagi terlihat, setidaknya di seri seri awal musim 2024 ini.

Namun Max Verstappen, tak panik meski timnya kini sudah tak sekuat musim lalu. Sebab pencapaian Verstappen di Formula One (F1) 2024 memang tak sebaik seperti di musim 2023. Pada F1 2023, Verstappen begitu mendominasi di awal musim. Verstappen selalu naik podium di delapan seri awal dan bahkan enam di antaranya ia keluar sebagai pemenang.

Kendati demikian, di F1 2024 performa Verstappen sedikit menurun. Dari delapan seri, Verstappen cuma bisa enam kali naik podium dan hanya lima yang ia keluar sebagai pemenang. Total dari delapan seri pada musim lalu Verstappen bisa mengoleksi 186 poin. Sedangkan saat ini Verstappen yang memimpin klasemen pembalap F1 2024 hanya mampu meraih 169 poin saja. Verstappen hanya unggul 31 poin saja dari Charles Leclerc (Scuderia Ferrari) di klasemen tersebut. Jadi, memang ada yang berbeda dengan Red Bull Racing di tahun ini.

Verstappen pun mengakui sulit mengulangi kehebatan mereka di F1 2023. Namun, ia merasa bukan berarti Red Bull Racing dan dirinya melemah. Sebab Verstappen merasa Red Bull Racing masih kuat. Sehingga alasan itulah yang membuat Verstappen tidak panik. Pada balapan terbaru, Verstappen harus puas hanya bisa finis keenam di F1 GP Monaco 2024. Meski finis keenam, Max Verstappen masih tetap menempati posisi puncak klasemen sementara F1 2024 dengan mengumpulkan 169 poin.

Max Verstappen pun menyambut positif posisi keenam di GP Monaco 2024, karena Red Bull Racing bisa mengetahui kelemahan di RB20. Menurutnya jika berhasil memperbaiki kelemahan tersebut dirinya bisa tampil lebih baik saat kualifikasi dan memulai balapan dari posisi terdepan.

Namun beberapa pengamat mengatakan bahwa ini merupakan strategi dari Tim Red Bull Racing untuk sengaja mengalah dan memberikan poin bagi para rivalnya. Hal ini agar ajang lomba balap Formula 1 GP kembali menarik untuk disaksikan karena adanya persaingan yang cukup ketat. Dominasi sebuah tim yang terlalu besar membuat lomba tidak menarik lagi untuk disaksikan, bahkan pemenang lomba sudah dapat diprediksi sebelum lomba itu dimulai.

(bP/timKB).

Sumber foto: autosport.com

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda.