Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Memahami Eco-Anxiety: Definisi, Tanda Dan Penyebab


Di tengah meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan dampak lingkungan yang semakin nyata, banyak orang mulai merasakan kecemasan yang mendalam terkait masa depan planet kita. Fenomena ini dikenal sebagai eco-anxiety, sebuah kondisi di mana individu merasa cemas atau takut berlebihan terhadap perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Artikel ini akan membahas pengertian eco-anxiety, tanda-tandanya, penyebab, dampaknya pada kesehatan mental, serta cara mengelola dan mengatasi kecemasan ini.

Pengertian Eco-Anxiety

Eco-Anxiety adalah kecemasan atau ketakutan yang berlebihan terkait dengan perubahan iklim dan dampak lingkungan yang mengkhawatirkan, serta rasa tidak berdaya atau frustrasi atas ketidakmampuan individu untuk mengatasi masalah tersebut.

Perubahan iklim telah dikaitkan dengan konsekuensi langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Contoh dari dampak tersebut antara lain terkait perubahan iklim:

    • Penyakit dan wabah penyakit.
    • Bencana alam (banjir, kebakaran, kekeringan).
    • Kerugian pertanian.
    • Perubahan pola migrasi.
    • Konflik atas sumber daya yang terbatas.

Akibat dampak di atas terdapat pengakuan yang semakin meningkat bahwa ancaman perubahan iklim dapat menyebabkan berbagai reaksi emosional dan psikologis.

Tanda-Tanda Eco-Anxiety

Jika seseorang merasa cemas tentang perubahan permanen pada suhu, cuaca, serta habitat hewan dan manusia, ketakutan ini sangat wajar. Banyak orang merasa sangat terpengaruh oleh kerusakan yang telah terjadi pada beberapa lingkungan dan spesies alami.

Tanda-tanda eco-anxiety dapat mencakup berbagai gejala emosional dan fisik. Beberapa tanda umum eco-anxiety adalah:

    • Kemarahan atau frustrasi, terutama terhadap orang-orang yang tidak mengakui perubahan iklim atau generasi yang lebih tua karena tidak membuat lebih banyak kemajuan.
    • Pemikiran fatalistik.
    • Ketakutan eksistensial.
    • Rasa bersalah atau malu yang berkaitan dengan jejak karbon Anda sendiri.
    • Stres pascatrauma setelah mengalami dampak perubahan iklim.
    • Perasaan depresi, cemas, atau panik kesedihan dan kesedihan karena hilangnya lingkungan alam atau populasi satwa liar.
    • Pikiran obsesif tentang iklim.

Penyebab Eco-Anxiety

Eco-anxiety disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan perubahan lingkungan dan iklim. Beberapa penyebab utama eco-anxiety meliputi:

    • Perubahan Iklim: Dampak perubahan iklim seperti cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan kerusakan habitat dapat memicu kecemasan yang mendalam.
    • Pengalaman Pribadi: Mengalami langsung hasil dari degradasi lingkungan, seperti bencana alam atau polusi, dapat meningkatkan rasa cemas.
    • Liputan Media: Paparan terus-menerus terhadap berita tentang perubahan iklim dan kerusakan lingkungan melalui media dapat memperburuk perasaan cemas.
    • Kekhawatiran tentang Jejak Karbon Pribadi: Rasa bersalah atau malu terkait kontribusi pribadi terhadap perubahan iklim juga dapat menjadi faktor.
    • Lokasi yang Rentan: Tinggal di daerah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti daerah pesisir atau wilayah dengan cuaca ekstrem, dapat meningkatkan risiko eco-anxiety.

Dampak Eco-Anxiety Pada Kesehatan Mental Dan Kesejahteraan

Eco-anxiety dapat memiliki berbagai dampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan individu. Beberapa dampak utama meliputi:

    • Depresi dan Kecemasan: Perasaan cemas yang berlebihan tentang masa depan lingkungan dapat menyebabkan depresi dan gangguan kecemasan.
    • Stres Kronis: Kekhawatiran terus-menerus tentang perubahan iklim dapat menyebabkan stres kronis, yang berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
    • Insomnia: Kesulitan tidur atau insomnia sering kali terjadi akibat pikiran yang terus-menerus tentang krisis lingkungan.
    • Rasa Tidak Berdaya dan Putus Asa: Ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi lingkungan dapat memicu perasaan tidak berdaya dan putus asa.
    • Gangguan Fisik: Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan fisik, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Siapa yang paling berisiko Terkena Exo-Anxiety ini

Beberapa kelompok yang paling berisiko terkena eco-anxiety meliputi:

    • Anak-anak dan Remaja: Mereka sering merasa cemas tentang masa depan planet ini dan dampak perubahan iklim pada kehidupan mereka.
    • Orang Tua: Kekhawatiran tentang masa depan anak-anak dan cucu mereka dapat memicu eco-anxiety.
    • Komunitas Adat: Mereka sering kali sangat bergantung pada lingkungan alam dan lebih rentan terhadap perubahan iklim.
    • Orang dengan Penyakit Kronis atau Disabilitas: Mereka mungkin merasa lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim.
    • Komunitas dengan Status Sosial Ekonomi Rendah: Mereka sering kali memiliki sumber daya yang lebih sedikit untuk mengatasi dampak perubahan iklim.di Daerah Rentan: Misalnya, daerah pesisir atau wilayah dengan risiko geologis tinggi.

Bagaimana Mengelola Eco-Anxiety

Mengelola eco-anxiety memerlukan pendekatan yang holistik dan berfokus pada kesejahteraan mental serta tindakan positif. Berikut beberapa cara yang dapat membantu:

    • Edukasi Diri: Memahami isu lingkungan secara akurat dan bijak dapat membantu mengurangi rasa cemas yang berlebihan.
    • Terlibat dalam Kegiatan Positif: Menjadi sukarelawan dalam kegiatan lingkungan atau bergabung dengan komunitas yang peduli lingkungan dapat memberikan rasa tujuan dan mengurangi kecemasan.
    • Mengurangi Konsumsi Berita Berat: Istirahat sejenak dari berita-berita yang berat tentang krisis lingkungan dapat membantu mengurangi stres.untuk menjaga pola hidup sehat dengan cukup tidur, berolahraga teratur, dan makan makanan bergizi.
    • Melakukan Hal Kecil dalam Gaya Hidup: Mengadopsi kebiasaan ramah lingkungan seperti mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang, dan menghemat energi dapat memberikan rasa kontribusi positif.
    • Berhubungan dengan Orang Lain: Bicara dengan teman, keluarga, atau bergabung dengan kelompok yang memiliki kepedulian yang sama dapat memberikan dukungan emosional.
    • Praktik Relaksasi: Aktivitas seperti meditasi, yoga, atau berjalan di alam dapat membantu mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Bagaimana Terapi Dapat Membantu Eco-Anxiety

Terapi dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mengelola eco-anxiety. Berikut beberapa cara terapi dapat membantu:

    • Mengembangkan Keterampilan Mengatasi: Terapi dapat membantu individu mengembangkan keterampilan untuk mengelola stres dan kecemasan yang terkait dengan perubahan iklim.
    • Mengenali dan Mengelola Pemicu: Terapis dapat membantu individu mengenali pemicu kecemasan mereka dan mengembangkan strategi untuk mengelola pikiran yang mengganggu terkait dengan perubahan iklim.
    • Meningkatkan Ketahanan dan Fleksibilitas: Terapi dapat membantu individu mengembangkan ketahanan emosional dan fleksibilitas dalam menghadapi ketidakpastian masa depan.
    • Mendukung Aksi Positif: Terapis dapat mendorong individu untuk terlibat dalam aksi lingkungan yang positif, yang dapat memberikan rasa kontrol dan tujuan.
    • Menyediakan Dukungan Emosional: Terapi menyediakan ruang aman untuk mengekspresikan perasaan dan kekhawatiran, serta mendapatkan dukungan emosional yang diperlukan.

Menghadapi eco-anxiety memerlukan kesadaran dan tindakan yang berkelanjutan. Dengan memahami tanda-tanda dan penyebabnya, serta mengambil langkah-langkah positif untuk mengelola kecemasan ini, kita dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan. Ingatlah bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat memberikan dampak positif, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi planet kita. Mari bersama-sama menjaga Bumi ini untuk generasi mendatang.

(EA/timKB).

Sumber foto: hiwellapp.com

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda