Jakarta – Pernell Whitaker Sr., yang lebih dikenal dengan julukan “Sweet Pea,” lahir pada 2 Januari 1964 di Norfolk, Virginia, AS, adalah seorang petinju profesional yang karirnya telah meninggalkan jejak abadi dalam sejarah tinju. Berkompetisi dari tahun 1984 hingga 2001, Whitaker kemudian berperan sebagai pelatih, membimbing generasi baru petinju sebelum meninggal dunia pada 14 Juli 2019.
Awal Karir
Whitaker memulai karirnya dengan cemerlang setelah berpartisipasi di Olimpiade 1984, di mana dia memenangkan medali emas di kelas berat ringan. Langkah ini membuka jalan bagi perjalanan profesionalnya, yang segera dihiasi dengan kemenangan dan pengakuan di tingkat global.
Dominasi di Ring
Selama karirnya, Whitaker dikenal karena kecepatan, agilitas, dan pertahanan yang hampir tidak tertembus, yang membuatnya menjadi salah satu petinju defensif terbaik sepanjang masa. Dia berhasil memenangkan gelar dunia di empat kelas berat yang berbeda: ringan, super ringan, welter, dan super welter. Kemenangan-kemenangan ini tidak hanya menunjukkan keahliannya tetapi juga ketahanannya menghadapi berbagai tantangan.
Persaingan Sengit di Atas Ring
Sepanjang kariernya, Pernell Whitaker terlibat dalam beberapa persaingan sengit dengan petinju-petinju top pada masanya. Salah satu rival terbesarnya adalah Julio César Chávez. Pertarungan mereka pada tahun 1993 dianggap sebagai salah satu pertarungan terbesar dalam sejarah tinju. Keduanya menampilkan pertarungan yang sangat taktis dan menegangkan, dengan Whitaker berhasil keluar sebagai pemenang melalui keputusan split. Persaingan dengan Chávez ini menjadi sorotan utama dalam dunia tinju saat itu dan meningkatkan popularitas keduanya. Selain Chávez, Whitaker juga pernah menghadapi petinju-petinju tangguh lainnya seperti Oscar De La Hoya dan José Luis Ramírez, yang semuanya memberikan tantangan yang berbeda-beda. Persaingan-persaingan ini tidak hanya memperkaya karier Whitaker, tetapi juga memperkaya dunia tinju secara keseluruhan.
Prestasi dan Pengakuan
Pernell Whitaker terpilih sebagai ‘Petinju Tahun Ini’ oleh Ring Magazine pada tahun 1989. Selain itu, dia sering disebut dalam daftar petinju pound-for-pound terbaik di dunia selama puncak kariernya. Keahliannya diakui secara luas, dengan banyak penggemar dan pengkritik yang menghargai gaya bertarungnya yang cerdik dan menawan.
Transisi ke Pelatihan
Setelah pensiun sebagai petinju, Whitaker tidak meninggalkan dunia tinju. Ia beralih ke pelatihan, di mana ia berusaha mentransfer pengetahuan dan pengalaman yang luas kepada petinju muda yang bercita-cita tinggi. Sebagai pelatih, ia dikenal karena pendekatannya yang taktis dan perhatian terhadap detail, menunjukkan dedikasi yang sama yang dia bawa ke dalam ring sebagai petinju.
Warisan
Warisan Pernell Whitaker sebagai salah satu petinju terbesar yang pernah ada tetap hidup melalui pertunjukan epiknya di ring dan kontribusinya pada olahraga tinju. Meskipun kehidupannya tragis berakhir pada tahun 2019, cerita dan pencapaiannya tetap menjadi sumber inspirasi bagi banyak atlet dan penggemar di seluruh dunia.
Pernell ‘Sweet Pea’ Whitaker akan selalu diingat tidak hanya untuk keahliannya yang luar biasa di ring tetapi juga untuk semangatnya yang tak terpadamkan dan dedikasinya terhadap olahraga tinju. Sebagai petinju dan pelatih, Whitaker telah meninggalkan warisan yang akan terus menginspirasi generasi yang akan datang.
(EA/timKB).
Sumber foto: google
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Para Pemain Basket Tertinggi di Dunia
Stephen Curry: Sang Raja Tembakan Tiga Poin NBA
Caroline Wozniacki: Ratu Tenis Dunia dari Denmark