Jakarta – Dunia tenis sekali lagi dilanda gelombang nostalgia dan kesedihan. Dua tahun setelah kepergian Roger Federer, momen pengumuman pensiun Rafael Nadal pekan lalu menyisakan Novak Djokovic sebagai satu-satunya anggota aktif The Big Three yang ikonik. Jika pensiunnya Federer meninggalkan kekosongan, kepergian Nadal hanya memperdalamnya. Selama lebih dari dua dekade,The Big Three telah mendefinisikan tenis putra, mengangkatnya dengan perpaduan keterampilan, persaingan, dan sportivitas yang jarang terlihat dalam olahraga apa pun.
Keputusan Nadal untuk pensiun tidak sepenuhnya mengejutkan. Kariernya telah ditentukan oleh kemenangan-kemenangan luar biasa dan tuntutan fisik yang berat. Dikenal sebagai ‘Raja Tanah Liat’, gaya bermain Nadal yang penuh semangat dan tanpa henti telah membuatnya disukai jutaan orang di seluruh dunia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, cedera telah menggerogoti tubuhnya.
Pengunduran diri Nadal menandakan awal dari akhir sebuah dinasti tenis yang mendominasi olahraga ini selama dua dekade. Federer, Nadal, dan Djokovic membentuk trio yang tak tertandingi, memenangkan sebagian besar Grand Slam sejak awal tahun 2000-an. Dominasi bersama mereka membentuk kembali tenis, dengan masing-masing pemain meningkatkan standar yang lebih tinggi dan menginspirasi yang lain untuk meningkatkan permainan mereka.
Persaingan Nadal dengan Federer, yang dimulai pada tahun 2005, menjadi sebuah kisah epik. Gaya mereka yang kontras – kegigihan Nadal dan kemahiran Federer – membuat pertandingan mereka menjadi ikonik. Novak Djokovic kemudian masuk ke dalam persaingan ini, dengan menambahkan perpaduan unik antara kekuatan dan ketepatannya, mengubah ‘Big Two’ menjadi ‘Big Three’.
Sementara Andy Murray sesekali mengganggu dominasi mereka, memenangkan tiga Grand Slam, Nadal, Federer, dan Djokovic-lah yang menjadi pilar utama tenis modern. Statistik berbicara banyak. Dari tahun 2003 hingga 2023, trio ini telah meraih 66 gelar Grand Slam yang menakjubkan. Federer mengatur panggung dengan gelar Wimbledon pertamanya pada tahun 2003. Nadal mengikutinya dengan memenangkan Prancis Terbuka pada tahun 2005, sementara kemenangan besar pertama Djokovic terjadi di Australia Terbuka 2008. Mereka saling mendorong satu sama lain, tahun demi tahun, masing-masing berusaha untuk mengalahkan yang lain, persaingan mereka menciptakan momen-momen legendaris.
(bP/timKB).
Sumber foto: espn.com
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Djokovic Mulus Melaju Ke babak Keempat Miami Open 2025
Brace Lukaku Bawa Belgia Comeback Atas Ukraina
Azzurri Tersingkir Dengan Hormat Dari UEFA Nations League