Election Stress Disorder adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kecemasan yang dialami oleh banyak orang akibat situasi politik yang memanas menjelang pemilihan umum. Meskipun bukan diagnosis medis resmi, fenomena ini nyata dan dapat mempengaruhi kesehatan mental banyak individu.
Tanda-tanda Election Stress Disorder
Langkah pertama untuk mengatasi kecemasan politik adalah mengenali bahwa ini adalah sebuah masalah. Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin terjadi:
-
- Tidak dapat fokus pada hal lain selain politik: Pikiran Anda terus-menerus terfokus pada berita politik dan perkembangan terbaru. Ini bisa mengganggu produktivitas dan konsentrasi dalam aktivitas sehari-hari.
- Merasa tidak sehat secara fisik atau tidak bisa tidur: Kecemasan dapat menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala, kelelahan, dan gangguan tidur. Stres yang berkepanjangan juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
- Berjuang dengan belas kasih dan kesabaran: Anda mungkin merasa lebih mudah marah atau frustrasi dengan orang lain, terutama mereka yang memiliki pandangan politik berbeda. Ini bisa menyebabkan konflik dalam hubungan pribadi dan profesional.
- Khawatir menjadi kecanduan berita: Anda merasa perlu terus-menerus memeriksa berita dan media sosial untuk pembaruan terbaru. Ini bisa menjadi siklus yang tidak sehat di mana berita justru meningkatkan kecemasan Anda.
- Menghindari orang-orang yang tidak setuju dengan Anda: Anda mungkin mulai menghindari interaksi dengan teman atau keluarga yang memiliki pandangan politik berbeda, yang dapat memperburuk perasaan kesepian dan isolasi.
Penyebab Election Stress Disorder
Election Stress Disorder dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
-
- Paparan berlebihan terhadap berita politik: Terus-menerus mengikuti berita politik dapat meningkatkan kecemasan dan stres.
- Polarisasi politik: Ketegangan antara kelompok dengan pandangan politik yang berbeda dapat memperburuk perasaan cemas.
- Ketidakpastian masa depan: Ketidakpastian mengenai hasil pemilu dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan kecemasan.
- Perasaan Tak Berdaya: Merasa tidak memiliki pengaruh terhadap situasi politik dapat memperburuk kecemasan.
Dampak Election Stress Disorder
Kecemasan politik tidak hanya memengaruhi kesehatan mental individu, tetapi juga dapat berdampak pada kehidupan sosial dan produktivitas. Beberapa dampak yang mungkin timbul antara lain:
-
- Gangguan Tidur: Sulit tidur atau sering terbangun di tengah malam karena pikiran yang terus berkecamuk tentang politik.
- Stres dan Depresi: Kecemasan yang berkepanjangan dapat memicu stres dan depresi.
- Hubungan Sosial yang Terganggu: Perbedaan pandangan politik dapat merusak hubungan dengan keluarga, teman, atau rekan kerja.
- Penurunan Produktivitas: Kecemasan dapat mengganggu konsentrasi dan fokus, sehingga memengaruhi kinerja dalam pekerjaan atau studi.
Peran Media Sosial Dalam Memperkuat Atau Mengurangi Election Stress Disorder
Media sosial berperan sangat signifikan dalam memperkuat atau melemahkan Election Stress Disorder. Platform-platform ini telah mengubah lanskap konsumsi berita dan interaksi sosial kita, dengan konsekuensi yang beragam terhadap kesehatan mental kita.
Bagaimana Media Sosial Memperkuat Election Stress Disorder
-
- Algoritma yang Memperkuat Bias: Algoritma media sosial dirancang untuk menyajikan konten yang sesuai dengan minat pengguna. Ini berarti kita seringkali hanya terpapar pada informasi yang memperkuat pandangan kita sendiri, menciptakan “filter bubble” yang memperkuat polarisasi dan mengurangi pemahaman terhadap perspektif yang berbeda.
- Penyebaran Informasi yang Salah: Media sosial adalah tempat berkembang biaknya berita palsu dan hoaks. Informasi yang tidak akurat ini dapat memicu kecemasan dan ketidakpercayaan, serta memperburuk polarisasi.
- Lingkungan yang Toksik: Interaksi online seringkali bersifat anonim dan kurang terfilter, sehingga dapat memicu perdebatan yang sengit dan serangan pribadi. Lingkungan yang toksik ini dapat meningkatkan stres dan kecemasan.
- FOMO (Fear of Missing Out): Tekanan untuk terus terhubung dengan media sosial dan mengikuti perkembangan berita politik dapat memicu perasaan FOMO. Kita merasa harus selalu up-to-date, bahkan jika informasi tersebut menimbulkan kecemasan.
Bagaimana Media Sosial Mengurangi Election Stress Disorder
Media sosial dapat memainkan peran penting dalam mengurangi Election Stress Disorder dengan beberapa cara. Pertama, media sosial memberikan akses yang lebih mudah ke informasi dari berbagai sumber, memungkinkan kita untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas. Ini membantu kita memahami situasi politik dengan lebih baik dan mengurangi ketidakpastian yang sering kali menjadi penyebab kecemasan. Kedua, platform media sosial dapat menjadi tempat bagi orang-orang dengan pandangan yang sama untuk saling mendukung dan berbagi informasi. Komunitas dukungan ini dapat memberikan rasa solidaritas dan mengurangi perasaan isolasi yang sering kali menyertai Election Stress Disorder. Terakhir, media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk memobilisasi aksi sosial dan mendorong perubahan positif. Dengan berpartisipasi dalam kampanye dan gerakan sosial, kita dapat merasa lebih berdaya dan memiliki kontrol atas situasi, yang pada gilirannya dapat mengurangi kecemasan.
Cara Mengatasi Election Stress Disorder
Penting untuk mundur dan menjaga diri Anda sendiri ketika Anda merasa cemas tentang politik. Coba ikuti tips berikut ini untuk membantu Anda menemukan kedamaian.
-
- Pilih Sumber Berita yang Kredibel: Ikuti akun media sosial dari lembaga berita yang terpercaya dan hindari menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
- Batasi Waktu Penggunaan: Tetapkan waktu khusus untuk menggunakan media sosial dan hindari mengaksesnya terlalu sering, terutama sebelum tidur.
- Buat Batasan: Blokir atau unfollow akun yang sering menyebarkan informasi negatif atau memicu perdebatan yang tidak sehat.
- Cari Informasi yang Berimbang: Cobalah untuk mencari informasi dari berbagai sumber yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
- Fokus pada Hal Positif: Alihkan perhatian Anda pada hal-hal yang positif dan menyenangkan.
- Lakukan Aktivitas Yang Menenangkan: Meditasi, olahraga, atau hobi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
- Tetap Terhubung: Jaga hubungan dengan orang-orang yang mendukung Anda, meskipun mereka memiliki pandangan politik yang berbeda. Diskusi yang sehat dan terbuka dapat membantu mengurangi ketegangan.
- Berdiskusi Dengan Santai: Jika ingin berdiskusi tentang politik, pilihlah topik yang tidak terlalu sensitif dan lakukan dengan cara yang sopan dan saling menghormati.
- Fokus Pada Hal-Hal Yang Dapat Anda Kendalikan: Alihkan perhatian Anda pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan, keluarga, dan hobi.
- Cari Dukungan: Bicarakan perasaan Anda dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Dukungan sosial dapat membantu mengurangi perasaan cemas.
Kapan Harus Mencari Bantuan?
Jika Anda mengalami beberapa tanda di atas dan merasa bahwa kecemasan politik mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab kecemasan dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
Menghadapi kecemasan politik atau Election Stress Disorder bisa menjadi tantangan, tetapi dengan memahami tanda-tandanya dan mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya, kita dapat menjaga kesehatan mental kita tetap stabil. Ingatlah bahwa mencari dukungan dari orang-orang terdekat dan profesional kesehatan mental adalah langkah penting dalam mengatasi kecemasan ini. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat menjalani masa pemilu dengan lebih tenang dan seimbang.
(EA/timKB).
Sumber foto: nu.or.id
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Koinoniphobia: Pengertian, Penyebab Dan Pengobatan
Freudian Slip: Ketika Alam Bawah Sadar Mengambil Alih
Sindrom Lima: Ketika Pelaku Lebih Berempati Pada Korban