Jakarta – Lahir pada 21 Mei 1989 di Brasília, ibu kota Brasil, Renato Alves Carneiro, yang dikenal dengan nama panggungnya Renato Moicano, tumbuh dalam lingkungan yang penuh tantangan. Brasília adalah kota yang terkenal sebagai pusat politik dan pemerintahan Brasil, tetapi bagi Renato, dunia olahraga, khususnya seni bela diri, adalah tempat ia menemukan panggilan hidupnya.
Seperti banyak anak muda Brasil, Renato awalnya tertarik pada Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ), seni bela diri yang sangat populer di Brasil dan diakui secara global. Dari sinilah awal kariernya sebagai petarung dimulai. BJJ tidak hanya memberinya keterampilan bertarung, tetapi juga nilai-nilai disiplin, dedikasi, dan ketangguhan mental yang dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hidup. Di usia muda, Renato menunjukkan bakat yang luar biasa dalam grappling, sering kali unggul dalam kompetisi-kompetisi lokal.
Namun, meskipun BJJ menjadi dasar dari keterampilan bertarungnya, Moicano tidak hanya ingin berfokus pada satu disiplin saja. Ia segera memperluas cakupan pelatihannya dengan belajar Muay Thai, seni bela diri asal Thailand yang terkenal dengan serangan siku, lutut, dan tendangan keras. Keputusannya untuk mempelajari Muay Thai adalah langkah strategis untuk menjadi petarung yang lebih lengkap, karena ia memahami pentingnya memiliki kemampuan striking yang kuat untuk berkompetisi di dunia Mixed Martial Arts (MMA).
Awal Karir di MMA: Dari Kompetisi Lokal Hingga Panggung Internasional
Pada awal 2010-an, setelah bertahun-tahun mengasah keterampilan grappling dan striking-nya, Renato Moicano memutuskan untuk terjun ke dunia MMA. Karir awalnya dimulai di Brasil, di mana ia bertarung di berbagai kompetisi lokal dan regional. Pada masa itu, Brasil adalah salah satu negara yang paling dihormati dalam dunia seni bela diri campuran, dengan banyak petarung top yang berasal dari sana. Moicano tahu bahwa jika ia ingin mencapai tingkat tertinggi dalam olahraga ini, ia harus bersaing dengan yang terbaik di negaranya sendiri terlebih dahulu.
Dengan cepat, Moicano mulai menarik perhatian para penggemar dan pengamat MMA dengan serangkaian kemenangan impresif. Kemampuan grappling-nya yang tajam, ditambah dengan serangan yang efektif dari Muay Thai, membuatnya menjadi salah satu petarung muda yang menjanjikan di Brasil. Ia dikenal sebagai petarung yang mampu beradaptasi dengan berbagai gaya bertarung, baik dalam pertarungan berdiri maupun di bawah.
Tak lama setelah meraih beberapa kemenangan penting di Brasil, Moicano mulai mendapatkan perhatian dari organisasi-organisasi MMA internasional. Ini menjadi awal perjalanan yang membawanya ke Ultimate Fighting Championship (UFC), organisasi MMA terbesar dan paling bergengsi di dunia.
Bergabung dengan UFC: Debut yang Mengesankan
Pada tahun 2014, Renato Moicano mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan UFC, yang merupakan impian bagi banyak petarung MMA. UFC adalah organisasi yang mempertemukan petarung-petarung terbaik dari seluruh dunia, dan bagi Moicano, ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing di level tertinggi.
Debut Moicano di UFC langsung mencuri perhatian. Ia bertarung di divisi Featherweight, dan dalam pertandingan perdananya, Moicano menunjukkan kemampuan grappling yang sangat impresif dengan meraih kemenangan melalui submission di ronde kedua. Kemenangan ini menjadi sinyal bagi dunia MMA bahwa Brasil memiliki bintang baru di UFC.
Keberhasilan debutnya membuka jalan bagi serangkaian pertarungan penting berikutnya. Dalam beberapa tahun setelah debutnya, Moicano menghadapi beberapa petarung papan atas di divisi Featherweight, termasuk Cub Swanson dan Calvin Kattar. Dalam pertarungan melawan Swanson, Moicano meraih kemenangan spektakuler melalui submission dengan menggunakan teknik rear-naked choke di ronde pertama. Ini menunjukkan keahliannya yang luar biasa dalam grappling, khususnya dalam situasi clinch dan di matras.
Meskipun menghadapi petarung-petarung berpengalaman dan terkenal, Moicano terus berkembang dan memperbaiki teknik bertarungnya. Ia dikenal sebagai petarung yang cerdas, selalu memperhitungkan langkah-langkah yang ia ambil di dalam oktagon, sambil memanfaatkan setiap kesempatan untuk menjatuhkan lawannya.
Pindah ke Divisi Lightweight: Tantangan Baru di Kelas yang Lebih Berat
Setelah beberapa tahun bertarung di divisi Featherweight, Moicano memutuskan untuk naik kelas ke divisi Lightweightpada tahun 2020. Keputusan ini didasarkan pada kebutuhan fisik dan strategi karir jangka panjangnya. Di divisi Featherweight, Moicano harus mengurangi berat badannya secara signifikan, yang mempengaruhi performanya di beberapa pertarungan. Dengan pindah ke divisi Lightweight, ia merasa bahwa kekuatannya bisa lebih optimal tanpa harus khawatir tentang penurunan berat badan yang ekstrem.
Pindah ke divisi Lightweight tidaklah mudah, karena di kelas ini, Moicano menghadapi lawan-lawan yang lebih besar dan lebih kuat secara fisik. Namun, dengan keterampilan serba bisa yang dimilikinya, Moicano cepat beradaptasi. Dalam beberapa pertarungan pertama di divisi ini, ia menunjukkan bahwa dirinya masih merupakan ancaman besar. Kemampuan grappling dan submission-nya tetap menjadi senjata andal, sementara kemampuannya dalam striking semakin tajam.
Pertarungan melawan petarung berpengalaman di divisi Lightweight seperti Rafael Fiziev dan Alexander Hernandezsemakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petarung yang harus diperhitungkan. Dalam salah satu kemenangannya di divisi Lightweight, Moicano berhasil memenangkan pertarungan melalui submission, lagi-lagi menggunakan teknik rear-naked choke yang sangat ia kuasai.
Gaya Bertarung yang Kompleks dan Efektif
Renato Moicano dikenal dengan gaya bertarung yang serba bisa, yang merupakan kombinasi sempurna antara grappling dan striking. Sebagai seorang petarung dengan latar belakang kuat di Brazilian Jiu-Jitsu, Moicano memiliki kemampuan luar biasa dalam situasi grappling, terutama ketika pertarungan dibawa ke matras. Teknik submission-nya yang paling terkenal adalah rear-naked choke, sebuah teknik yang telah memberinya beberapa kemenangan penting di UFC.
Namun, Moicano tidak hanya mengandalkan grappling. Pelatihan Muay Thai yang ia jalani juga memberinya kemampuan striking yang tajam. Ia sering menggunakan kombinasi tendangan dan pukulan untuk menekan lawan-lawannya di pertarungan berdiri. Selain itu, serangan siku dan lutut yang efektif dari Muay Thai memberikan dimensi tambahan dalam gaya bertarungnya, membuat lawan-lawannya kesulitan dalam mempertahankan diri dari berbagai serangan.
Gaya bertarung yang fleksibel ini memungkinkan Moicano untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dalam pertarungan. Ia mampu memulai pertarungan dengan striking yang agresif, kemudian beralih ke grappling ketika situasi memungkinkan. Fleksibilitas ini membuatnya menjadi lawan yang sangat sulit diprediksi di dalam oktagon.
Ambisi Besar dan Masa Depan di UFC
Renato Moicano masih berada di puncak karirnya dan memiliki ambisi besar untuk menjadi juara dunia UFC di divisi Lightweight. Dengan keterampilan yang terus berkembang dan pengalaman bertarung melawan petarung-petarung top dunia, Moicano yakin bahwa ia memiliki semua yang diperlukan untuk meraih gelar juara.
Selain itu, sebagai salah satu perwakilan Brasil di panggung internasional, Moicano merasa memiliki tanggung jawab besar untuk membawa nama baik Brasil di dunia MMA. Ia bertekad untuk menjadi inspirasi bagi generasi muda petarung di negaranya, menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, siapa pun bisa mencapai puncak.
Renato Moicano adalah salah satu petarung paling berbakat dan berbahaya di UFC saat ini. Dengan kombinasi keterampilan grappling yang sangat kuat dari Brazilian Jiu-Jitsu dan kemampuan striking yang tajam dari Muay Thai, ia telah membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung yang mampu bersaing di level tertinggi. Karirnya yang gemilang, serta ambisinya untuk menjadi juara dunia, menjadikan Moicano sebagai sosok yang terus diperhitungkan dalam dunia MMA.
(PR/timKB).
Sumber foto: mmafighting.com
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Kawhi Leonard Bawa Clipers Kalahkan Nuggets
Romeny Dan Marselino Sulit Tembus Skuad Inti Oxford
Perebutan Tiket Champions Liga Inggris Semakin Sengit