Jakarta – Super Fight II adalah sebutan untuk pertandingan tinju ulang antara dua legenda tinju kelas berat, Muhammad Ali dan Joe Frazier. Pertandingan yang berlangsung pada tanggal 28 Januari 1974 di Madison Square Garden, New York City, Amerika Serikat ini merupakan salah satu pertarungan tinju paling ikonik sepanjang sejarah. Pertarungan ini menarik perhatian dunia karena kedua petinju memiliki reputasi yang luar biasa dan sejarah persaingan yang sengit.
Rivalitas yang Membara
Rivalitas antara Muhammad Ali dan Joe Frazier telah terjalin sejak pertemuan pertama mereka pada tahun 1971, yang kemudian dikenal sebagai “Fight of the Century.” Pertarungan tersebut menjadi salah satu yang paling legendaris dalam sejarah tinju, menandai awal dari persaingan yang intens antara dua petinju kelas berat terbaik pada masanya. Keduanya memiliki gaya bertinju yang sangat kontras: Ali dengan gerakannya yang lincah dan cepat, serta Frazier dengan pukulannya yang keras dan bertenaga. Ali dikenal dengan teknik “float like a butterfly, sting like a bee,” sementara Frazier terkenal dengan pukulan hook kiri yang mematikan.
Perbedaan gaya ini membuat setiap pertemuan mereka selalu dinantikan oleh para penggemar tinju di seluruh dunia. Ali, dengan kepribadiannya yang flamboyan dan penuh percaya diri, sering kali memancing emosi Frazier dengan komentar-komentar tajamnya. Di sisi lain, Frazier, yang lebih pendiam namun sangat tangguh, selalu siap untuk membuktikan kemampuannya di atas ring. Setiap kali mereka bertemu, suasana selalu memanas, baik di dalam maupun di luar ring.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan ulang antara Muhammad Ali dan Joe Frazier berlangsung sangat sengit dan penuh dengan aksi. Kedua petinju saling bertukar pukulan dengan keras sejak ronde pertama. Ali, yang berusaha untuk membalas kekalahannya pada pertandingan pertama, tampil lebih dominan dengan gerakannya yang cepat dan kombinasi pukulan yang variatif. Ia menggunakan kecepatan kakinya untuk menghindari serangan Frazier dan melancarkan serangan balik yang efektif.
Di sisi lain, Frazier, meski kalah dalam beberapa ronde, tetap memberikan perlawanan yang sengit. Ia terus maju dengan gaya bertarungnya yang agresif, mencoba mendekati Ali dan melancarkan pukulan hook kiri yang terkenal. Namun, Ali berhasil mengatasi tekanan tersebut dengan strategi bertahan yang cerdas dan serangan balik yang tepat waktu.
Pada akhirnya, setelah 12 ronde yang melelahkan, Muhammad Ali dinyatakan sebagai pemenang melalui keputusan angka mutlak dari para juri. Kemenangan ini tidak hanya mengembalikan kepercayaan diri Ali, tetapi juga menandai dimulainya era dominasi Ali dalam dunia tinju kelas berat. Pertandingan ini menjadi salah satu momen bersejarah dalam dunia tinju, menunjukkan kehebatan dan ketangguhan kedua petinju legendaris tersebut.
Dampak dari Pertandingan
Super Fight II memiliki dampak yang sangat besar bagi dunia tinju. Pertandingan ini semakin memperkuat status Ali dan Frazier sebagai dua petinju terbaik pada masanya. Selain itu, pertandingan ini juga menjadi salah satu tonggak sejarah dalam perkembangan tinju sebagai olahraga yang populer di seluruh dunia.
Pertandingan Muhammad Ali vs Joe Frazier II adalah salah satu pertarungan tinju paling legendaris sepanjang masa. Rivalitas antara kedua petinju ini telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia tinju. Pertandingan ini tidak hanya menyajikan aksi tinju yang spektakuler, tetapi juga menjadi cerminan dari semangat juang dan persaingan yang sehat.
(EA/timKB).
Sumber foto: google
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Dwyane Wade: Legenda NBA Dari Chicago
Mengenal Patrick Kluivert: Pelatih Kepala Timnas Indonesia
Kōhei Uchimura: Sang Raja Senam Jepang