Jakarta – Manchester United berhasil menang dengan skor telak 3-0 saat bertandang ke markas Leicester City dalam lanjutan laga Liga Primer Inggris. Ini adalah kemenangan tandang terbesar bagi Setan Merah di musim ini, sekaligus memutus hasil buruk yang mereka raih belakangan ini. Hojlund, Garnacho, dan Bruno Fernandes membawa United menang tiga gol atas Leicester yang semakin terpuruk di zona degradasi Liga Primer.
Gol pembuka dicetak Rasmus Hojlund pada menit ke-28, mengakhiri puasa golnya selama 21 pertandingan sejak 12 Desember 2024. Gol ini tercipta berkat blunder lini belakang Leicester, saat Boubakary Soumare dan Wout Faes gagal menghalau umpan cerdas dari Bruno Fernandes, memungkinkan Hojlund mencetak gol ke sudut bawah gawang. Unggul 1-0 membuat para pemain Setan Merah mengurung pertahanan tuan rumah. Namun tidak ada gol tambahan tercipta, skor 1-0 bertahan hingga jeda.
Memasuki babak kedua, Alejandro Garnacho menggandakan keunggulan United pada menit ke-67, memanfaatkan kelengahan pertahanan Leicester. Ini menjadi gol pertamanya dalam 24 penampilan, setelah sebelumnya golnya dianulir karena offside. Fernandes menutup pesta gol di menit ke-90 dengan tembakan akurat dari tepi kotak penalti. Namun, kemenangan ini dibayangi cedera serius bek muda Ayden Heaven, yang terjatuh canggung di menit ke-51 pada laga keduanya sebagai starter.
Leicester tampil tak berdaya sepanjang pertandingan dan nyaris tidak menciptakan peluang berarti. Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk mereka, menjadi tim pertama di Liga Inggris yang kalah tujuh kali beruntun di kandang tanpa mencetak gol. Suporter menyoraki tim yang kini berada di posisi kedua dari bawah klasemen, semakin dekat ke zona degradasi dengan selisih sembilan poin dari zona aman.
Kemenangan ini mengangkat United dari peringkat 15 ke 13 di klasemen Liga Primer, meski belum mengubah nasib musim mereka secara drastis. Hasil ini mempertahankan tren positif Setan Merah setelah kemenangan besar atas Real Sociedad di Liga Europa, memastikan tiket perempat-final. Performa Hojlund, Garnacho, dan Fernandes menjadi tanda kebangkitan tim yang sebelumnya ada di bawah tekanan. Sebaliknya, Leicester semakin terbenam dalam krisis. Kekalahan ke-13 dalam 14 laga terakhir memperlihatkan betapa sulitnya mereka bangkit. Di bawah asuhan Ruud van Nistelrooy, mantan bintang United, Leicester terancam degradasi ke Championship setelah gagal mencetak gol di kandang sejak 8 Desember.
(Yp/timKB).
Sumber foto: facebook
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Menanti Persib Menjuarai BRI Liga 1
Daniil Medvedev Ke Perempatfinal Madrid Open 2025
Hasil Tes MotoGP Jerez 2025