Sejak zaman kuno, manusia telah mencari cara untuk menyembuhkan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Salah satu rahasia kesehatan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi adalah penggunaan tanaman herbal. Salah satunya adalah ashwagandha, yang telah menjadi bagian integral dari sistem pengobatan tradisional di berbagai budaya.
Apa itu Ashwagandha?
Withania somnifera (L.) Dunal adalah semak hijau yang dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis di Asia, Afrika, dan Eropa. Tanaman ini lebih dikenal dengan nama Sanskerta, ashwagandha, karena akarnya dikatakan berbau seperti kuda basah (“ashwa” berarti kuda dan “gandha” berarti bau) . Juga dikenal sebagai ginseng India dan ceri musim dingin, ashwagandha telah digunakan dalam sistem pengobatan tradisional Ayurveda dan Unani di India sebagai adaptogen. Adaptogen adalah senyawa atau produk yang meningkatkan kemampuan seseorang untuk bertahan, beradaptasi, atau menjadi lebih tangguh terhadap stres biologis, fisik, atau kimiawi .
Nama spesies somnifera berasal dari kata Latin yang berarti “menginduksi tidur,” menunjukkan salah satu sifat tanaman ini . Selain untuk tidur, ashwagandha juga sering dipromosikan untuk mengurangi stres dan kecemasan serta untuk gangguan kognitif.
Manfaat Ashwagandha untuk Kesehatan Mental
-
- Mengurangi Stres dan Kecemasan: Salah satu manfaat utama ashwagandha adalah kemampuannya untuk mengurangi stres dan kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin suplemen ashwagandha dapat menurunkan kadar hormon kortisol, hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres.
- Meningkatkan Kualitas Tidur: Ashwagandha juga dikenal dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, terutama bagi mereka yang menderita insomnia atau gangguan tidur lainnya yang berkaitan dengan stres dan kecemasan. Tanaman ini memberikan efek menenangkan yang dapat membantu tidur lebih nyenyak.
- Mengurangi Gejala Gangguan Mental: Selain meredakan stres dan kecemasan, ashwagandha juga dapat membantu mengurangi gejala gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, dan gangguan bipolar. Efek ini mirip dengan antidepresan, meskipun tidak dapat menggantikan terapi dan pengobatan medis lainnya.
Manfaat Kesehatan Ashwagandha yang Lain
Selain manfaat yang telah disebutkan sebelumnya, ashwagandha juga memiliki beberapa manfaat kesehatan lainnya yang penting untuk diketahui:
-
- Meningkatkan Energi dan Stamina: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ashwagandha dapat meningkatkan kadar energi dan stamina, terutama pada orang yang merasa lelah kronis. Tanaman ini membantu tubuh menggunakan oksigen lebih efisien, yang dapat meningkatkan performa fisik dan mengurangi kelelahan.
- Meningkatkan Fungsi Otak: Ashwagandha dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, seperti memori dan konsentrasi. Senyawa antioksidan dalam ashwagandha melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan peradangan, yang dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan belajar.
- Meningkatkan Kesehatan Jantung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ashwagandha dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, sehingga baik untuk kesehatan jantung. Tanaman ini memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat melindungi jantung dari kerusakan oksidatif.
- Meningkatkan Fungsi Imun: Ashwagandha dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih mampu melawan infeksi. Tanaman ini diketahui dapat meningkatkan produksi imunoglobulin, antibodi yang melindungi tubuh dari bakteri dan virus. Selain itu, kandungan vitamin C dalam ashwagandha bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel imun dari kerusakan.
Cara Mengkonsumsi Ashwagandha
Ashwagandha tersedia dalam berbagai bentuk, seperti kapsul, bubuk, dan ekstrak cair. Berikut adalah beberapa cara umum untuk mengonsumsi ashwagandha:
-
- Kapsul: Bentuk kapsul adalah salah satu cara paling praktis untuk mengonsumsi ashwagandha. Dosis yang umum adalah 1-2 kapsul per hari, biasanya dengan dosis 300-500 mg per kapsul. Kapsul dapat diminum dengan air, biasanya setelah makan untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan.
- Bubuk: Ashwagandha dalam bentuk bubuk dapat dicampurkan ke dalam minuman seperti susu, teh, atau smoothie. Dosis yang disarankan adalah sekitar 1-2 sendok teh per hari. Bubuk ini juga bisa ditambahkan ke dalam makanan seperti yogurt atau oatmeal.
- Ekstrak Cair: Ekstrak cair ashwagandha dapat diteteskan ke dalam air atau jus. Dosis yang umum adalah 1-2 ml (sekitar 28-56 tetes) tiga kali sehari. Bentuk ini sering kali lebih mudah diserap oleh tubuh dan dapat memberikan efek yang lebih cepat.
- Teh: Ashwagandha juga dapat dikonsumsi dalam bentuk teh. Anda bisa membeli teh ashwagandha siap pakai atau membuatnya sendiri dengan merebus akar ashwagandha kering dalam air selama 10-15 menit. Minum teh ini 1-2 kali sehari untuk mendapatkan manfaatnya.
Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal sebelum mengonsumsi ashwagandha, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain atau memiliki kondisi medis tertentu. Konsultasi ini akan membantu menentukan dosis yang tepat dan memastikan bahwa ashwagandha aman untuk dikonsumsi dalam situasi kesehatan Anda.
Efektivitas Ashwagandha
Penelitian menunjukkan bahwa ashwagandha efektif dalam mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan kualitas tidur. Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi suplemen ashwagandha selama 8 minggu dapat secara signifikan mengurangi tingkat stres pada peserta, efektivitas ashwagandha dalam jangka panjang masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Keamanan Penggunaan Ashwagandha
Ashwagandha umumnya dianggap aman untuk kebanyakan orang ketika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan penggunaannya aman dan efektif:
-
- Efek Samping: Meskipun ashwagandha biasanya aman, beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti sakit perut, diare, dan muntah jika dikonsumsi dalam dosis besar. Oleh karena itu, penting untuk memulai dengan dosis rendah dan meningkatkannya secara bertahap sesuai kebutuhan dan toleransi tubuh.
- Penggunaan Jangka Panjang: Penggunaan ashwagandha dalam jangka panjang belum sepenuhnya dipahami. Meskipun banyak penelitian menunjukkan manfaatnya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan penggunaan jangka panjang. Sebaiknya, gunakan ashwagandha dalam jangka waktu yang disarankan oleh profesional kesehatan.
- Kondisi Khusus: Wanita hamil atau menyusui serta individu dengan penyakit autoimun disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ashwagandha. Hal ini karena ashwagandha dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan mungkin tidak aman untuk kondisi tertentu.
- Interaksi dengan Obat Lain: Ashwagandha dapat berinteraksi dengan beberapa obat, termasuk obat penenang, obat untuk tekanan darah tinggi, dan obat untuk diabetes. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi ashwagandha untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
- Dosis yang Tepat: Selalu ikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan produk atau yang diberikan oleh profesional kesehatan. Dosis yang umum adalah 300-500 mg per hari, tetapi dosis ini dapat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaan dan kondisi kesehatan individu.
Dengan semakin banyaknya bukti ilmiah yang mendukung manfaat ashwagandha, kita dapat berharap bahwa tanaman ini akan terus memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan. Baik digunakan sebagai bagian dari rutinitas harian untuk mengurangi stres dan meningkatkan energi, atau sebagai tambahan dalam pengobatan kondisi kesehatan tertentu, ashwagandha menawarkan solusi alami yang dapat membantu kita mencapai keseimbangan dan kesehatan optimal.
(EA/timKB).
Sumber foto: alodokter.com
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Temukan Harmoni Melalui Pengalaman Sound Bath
Achievemephobia: Mengatasi Ketakutan Akan Kesuksesan
Bagaimana Kebosanan Bisa Menjadi Sumber Kreativitas Anda?