Jakarta – Di kota Manchester, tempat kelahiran klub sepak bola ternama, lahir juga seorang pria yang membawa semangat jalanan ke dalam ring. Ia bukan musisi atau pemain bola, tetapi seorang petarung sejati. Namanya Jonno Chipchase, dan di dunia bare-knuckle boxing, ia dikenal dengan julukan yang tak main-main: “JCB”—seperti mesin berat yang tak kenal ampun.
Julukan itu bukan sekadar nama panggung. Ia adalah gambaran nyata dari gaya bertarung Jonno: maju terus, menghancurkan, dan tidak pernah mundur. Dengan akar kuat dari Muay Thai, ia membawa teknik, mental baja, dan ketangguhan khas petarung Thailand ke dalam ring brutal BKFC.
Masa Kecil dan Awal Mula Menemukan Ring
Jonno lahir pada 9 September 1990 di Manchester, kota yang keras, penuh ritme cepat, dan masyarakat pekerja keras. Sejak kecil, ia sudah terbiasa menghadapi tantangan. Lingkungan tempat ia tumbuh bukanlah tempat yang mudah. Tapi justru dari situlah ia belajar tentang ketangguhan, kedisiplinan, dan pentingnya bertahan.
Saat anak-anak lain bermain bola, Jonno memilih jalur berbeda. Ia masuk ke gym lokal dan jatuh cinta pada Muay Thai, seni bela diri dari Thailand yang menuntut kekuatan, fleksibilitas, dan kontrol tubuh penuh. Ia mulai berlatih secara intens sejak remaja, mengikuti kejuaraan-kejuaraan kecil, dan mencatatkan rekor yang membuat namanya mulai dikenal di kalangan komunitas Muay Thai Inggris.
Bertarung di Arena Muay Thai
Selama bertahun-tahun, Jonno membangun reputasinya sebagai petarung Muay Thai berbahaya, terutama di kategori ringan. Ia dikenal karena:
-
- Tendangan keras ke tubuh dan kaki lawan
- Serangan siku yang tajam, sering membuat lawan berdarah di awal ronde
- Clinch fight atau pertarungan jarak dekat yang mematikan
- Mentalitas maju tanpa ragu, bahkan saat tertinggal dalam poin
Ia bertanding tidak hanya di Inggris, tapi juga ke luar negeri, menguji kemampuannya melawan petarung dari berbagai latar belakang.
Namun seiring waktu, Jonno merasa ia menginginkan tantangan baru. Sesuatu yang lebih mentah, lebih nyata. Bukan hanya tentang sabuk dan poin, tapi tentang insting bertahan hidup dan keberanian mentah dalam pertarungan.
Transisi ke BKFC – Menemukan Panggung Sesungguhnya
Ketika Jonno mendengar tentang Bare Knuckle Fighting Championship (BKFC)—organisasi pertarungan tangan kosong tanpa sarung—ia merasa inilah yang ia cari.
BKFC bukan untuk semua orang. Tanpa sarung tangan berarti setiap pukulan terasa lebih dalam, lebih berdarah, dan lebih menentukan. Tapi bagi Jonno, ini adalah perpaduan sempurna antara teknik Muay Thai dan mentalitas bertarung jalanan.
Ia membuat keputusan besar untuk meninggalkan kenyamanan Muay Thai dan melangkah ke dunia bare-knuckle. Banyak yang meragukannya. Tapi seperti “JCB” sejati, Jonno membungkam semua keraguan di atas ring.
Kekuatan Teknik dan Keganasan Tanpa Ampun
Berbekal warisan Muay Thai, Jonno membawa gaya bertarung unik ke BKFC. Ia tidak seperti petarung konvensional yang hanya mengandalkan pukulan.
Ciri khas gaya bertarungnya:
-
- Tekanan agresif sejak detik pertama—ia tidak menunggu bel berbunyi dua kali.
- Hook dan uppercut cepat dari clinch—tepat sasaran dan sering mematikan.
- Kekuatan tangan luar biasa meskipun bertanding di kelas bantamweight.
- Gerakan tubuh rendah dan mobilitas tinggi membuatnya sulit diserang.
- Stamina yang terjaga, memungkinkan bertarung dalam intensitas tinggi tanpa lelah.
Di atas ring, ia seperti mesin—bergerak ke depan, menekan lawan tanpa henti. Lawannya tahu bahwa satu kesalahan bisa membuat pertarungan berakhir lebih cepat dari yang diharapkan.
Prestasi dan Momentum di BKFC
Jonno memulai debutnya di BKFC dengan kemenangan yang langsung menarik perhatian publik. Ia menunjukkan bahwa ia bukan hanya membawa nama dari Muay Thai, tapi membawa ancaman nyata untuk siapa pun di divisi bantamweight.
Sorotan dalam kariernya:
-
- Kemenangan impresif di laga debut dan laga lanjutan BKFC
- Dipuji sebagai salah satu striker teknikal terbaik di divisi bantamweight
- Mendapat julukan “JCB” karena gaya bertarung keras dan tak kenal mundur
- Menjadi figur penting dalam memperkenalkan petarung Inggris di BKFC
Banyak pengamat memperkirakan bahwa Jonno adalah calon kuat penantang sabuk BKFC dalam 1–2 tahun ke depan, jika ia terus mempertahankan performa dan rekor positif.
Visi dan Ambisi Sang Mesin Penghancur
Bagi Jonno Chipchase, bertarung bukan sekadar tentang menang dan kalah. Ini adalah kehidupan. Ia membawa kehormatan, keluarga, dan nama kotanya ke dalam ring. Ia ingin mengukir namanya dalam sejarah BKFC sebagai salah satu petarung paling keras, paling jujur, dan paling ditakuti di divisinya.
Ia tak hanya berlatih keras, tapi juga belajar dari setiap pertarungan—menganalisis gerak lawan, menyempurnakan teknik, dan menjaga mentalitas petarung.
Tujuannya jelas: menjadi juara BKFC dan membuktikan bahwa petarung Inggris bisa bersinar di panggung global bare-knuckle.
Satu Julukan, Seribu Cerita
Julukan “JCB” bukan hanya akronim dari namanya. Itu adalah filosofi hidupnya—terus maju, menghancurkan rintangan, dan bekerja tanpa henti.
Jonno Chipchase adalah gambaran dari petarung modern yang lahir dari seni bela diri tradisional, tapi memilih medan tempur paling murni: bare-knuckle. Ia bukan hanya petarung yang ingin dikenal, tetapi petarung yang ingin dikenang.
(PR/timKB).
Sumber foto: usatoday.com
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Menanti Persib Menjuarai BRI Liga 1
Daniil Medvedev Ke Perempatfinal Madrid Open 2025
Hasil Tes MotoGP Jerez 2025