Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Debut Global Fight League Ditunda


Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari dunia seni bela diri campuran (MMA). Promotor baru, Global Fight League (GFL), dikabarkan telah membatalkan acara debut mereka yang sangat dinantikan, yang semula dijadwalkan berlangsung pada bulan Mei 2025 di Los Angeles, Amerika Serikat.

Pengumuman pembatalan ini tentu menimbulkan kekecewaan di kalangan penggemar MMA dan para petarung yang telah menandatangani kontrak dengan liga ini. Menurut laporan dari berbagai sumber, termasuk konfirmasi dari Direktur Eksekutif Komisi Atletik Negara Bagian California, Andy Foster, dua acara perdana GFL yang rencananya akan digelar pada 24 dan 25 Mei di Shrine Auditorium, Los Angeles, resmi dibatalkan.

Alasan pasti di balik pembatalan ini masih belum diungkapkan secara gamblang oleh pihak GFL. Namun, spekulasi mengenai masalah pendanaan dari investor utama menjadi salah satu isu yang santer terdengar. Darren Owen, pendiri dan komisaris GFL, dalam keterangannya kepada media, mengindikasikan adanya kendala finansial yang menyebabkan penundaan acara debut ini.

“Investor utama kami tidak memenuhi kewajiban pendanaan yang telah dijadwalkan, yang menyebabkan kami menunda acara bulan Mei kami. Namun, kami pasti akan bergerak maju,” ujar Owen, seperti dikutip dari berbagai sumber berita. Ia juga menambahkan bahwa kemungkinan besar debut GFL akan diundur hingga bulan Juni, meskipun tanggal pastinya belum diumumkan.

Pembatalan acara debut ini tentu menjadi pukulan telak bagi GFL, yang sebelumnya telah berhasil mengumpulkan sejumlah nama besar dalam daftar petarungnya. Beberapa pertarungan menarik yang seharusnya tersaji di acara debut tersebut meliputi duel antara legenda MMA Urijah Faber melawan mantan juara UFC Renan Barao, Anthony Pettis kontra Benson Henderson, serta pertarungan antara Holly Holm dan Julia Budd. Di hari kedua, penggemar juga menantikan laga seperti Tony Ferguson melawan Dillon Danis, Ovince Saint Preux berhadapan dengan Alexander Gustafsson, Uriah Hall melawan Douglas Lima, dan Paige VanZant melawan Randi Field.

Ketidakpastian mengenai kelanjutan GFL setelah pembatalan ini juga menjadi sorotan. Banyak pihak yang menyayangkan potensi liga baru ini, terutama dengan deretan petarung bintang yang telah mereka rekrut. Muncul pertanyaan apakah GFL dapat mengatasi masalah internal mereka dan tetap mewujudkan visi mereka untuk meramaikan kancah MMA global.

Industri MMA sendiri dikenal sangat kompetitif, dan kegagalan dalam penyelenggaraan acara debut dapat memberikan dampak negatif terhadap reputasi dan kredibilitas sebuah promotor baru. GFL kini dihadapkan pada tantangan besar untuk memulihkan kepercayaan para petarung dan penggemar, serta memastikan bahwa masalah pendanaan dapat segera diatasi agar debut mereka dapat segera terwujud.

Para penggemar MMA di seluruh dunia tentu berharap agar Global Fight League dapat segera mengatasi kendala yang ada dan memberikan warna baru dalam dunia pertarungan. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya mengenai nasib promotor baru ini dan kapan akhirnya mereka dapat menggelar acara perdana mereka.

(Yp/timKB).

Sumber foto: google

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda