Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Element6
Element6

Kemenangan Kontroversial Floyd Mayweather Jr. Atas Pacquiao


Jakarta – Pada tanggal 2 Mei 2015, dunia tinju menyaksikan salah satu pertarungan paling dinanti dalam sejarah: Floyd Mayweather Jr. melawan Manny Pacquiao. Pertarungan yang dijuluki “Fight of the Century” atau “Battle for Greatness” ini berlangsung di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, dan menarik perhatian jutaan penonton di seluruh dunia. Namun, di balik kemegahan dan antisipasi yang tinggi, pertarungan ini menyisakan kontroversi dan perdebatan yang terus berlanjut hingga kini.

Latar Belakang dan Hype yang Membangun

Pertarungan Mayweather vs. Pacquiao telah lama diidam-idamkan oleh para penggemar tinju. Keduanya adalah petinju terbaik di generasi mereka, dengan rekor dan prestasi yang luar biasa. Mayweather, dengan rekor tak terkalahkannya dan gaya bertinju defensifnya yang brilian, dijuluki “Money” dan dianggap sebagai petinju pound-for-pound terbaik di dunia. Pacquiao, dengan gaya bertinju agresif dan kekuatan pukulannya yang eksplosif, adalah pahlawan nasional Filipina dan salah satu petinju paling menghibur sepanjang masa.

Negosiasi untuk pertarungan ini berlangsung selama bertahun-tahun, diwarnai dengan berbagai hambatan dan perselisihan. Akhirnya, kesepakatan tercapai, dan pertarungan ini pun menjadi salah satu acara olahraga paling mahal dalam sejarah.

Jalannya Pertarungan

Pertarungan berlangsung selama 12 ronde, dan Mayweather mendominasi sebagian besar ronde dengan gaya bertinju defensifnya yang khas. Ia menggunakan footwork dan jabnya untuk menjaga jarak dari Pacquiao, dan menghindari pukulan-pukulan berbahaya dari petinju Filipina tersebut. Pacquiao, di sisi lain, kesulitan untuk menembus pertahanan Mayweather dan mendaratkan pukulan-pukulan signifikan.

Meskipun Pacquiao menunjukkan semangat juang yang tinggi, ia tampak kesulitan untuk menemukan ritmenya. Mayweather berhasil mengontrol tempo pertarungan dan menjaga jarak, membuatnya sulit bagi Pacquiao untuk melancarkan serangan-serangan efektif.

Hasil dan Kontroversi

Setelah 12 ronde, ketiga juri memberikan kemenangan angka mutlak kepada Mayweather. Hasil ini disambut dengan sorak sorai oleh pendukung Mayweather, tetapi juga dengan kekecewaan dan kritik dari para penggemar Pacquiao dan pengamat tinju.

Banyak yang merasa bahwa Mayweather terlalu defensif dan tidak menghibur, dan bahwa Pacquiao seharusnya diberikan lebih banyak kredit atas agresivitasnya. Beberapa juga mempertanyakan penilaian juri, dan merasa bahwa skor tersebut tidak mencerminkan jalannya pertarungan.

Dampak dan Warisan

Pertarungan Mayweather vs. Pacquiao memecahkan rekor pendapatan pay-per-view dan menghasilkan jutaan dolar. Namun, terlepas dari kesuksesan finansialnya, pertarungan ini tidak memenuhi harapan banyak penggemar tinju.

Kemenangan Mayweather memperkuat statusnya sebagai salah satu petinju terbaik sepanjang masa, tetapi juga memperkuat kritik terhadap gaya bertinju defensifnya. Pacquiao, meskipun kalah, tetap menjadi pahlawan nasional di Filipina dan terus bertinju hingga usia lanjut.

Pertarungan ini juga memicu perdebatan tentang gaya bertinju dan penilaian dalam tinju. Beberapa berpendapat bahwa tinju harus lebih menekankan pada agresivitas dan hiburan, sementara yang lain berpendapat bahwa efektivitas dan kemenangan adalah yang terpenting.

Pertarungan Mayweather vs. Pacquiao pada 2 Mei 2015 adalah momen bersejarah dalam dunia tinju. Terlepas dari kontroversi dan perdebatan yang menyertainya, pertarungan ini tetap menjadi salah satu pertarungan tinju paling ikonik dan banyak dibicarakan dalam sejarah. Pertarungan ini menjadi pengingat tentang kompleksitas dan subjektivitas tinju, dan tentang bagaimana dua gaya bertinju yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang kontroversial.

(EA/timKB).

Sumber foto: youtube

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda