Jakarta – Teófilo Stevenson Lawrence, lahir pada 29 Maret 1952 di Puerto Padre, Las Tunas, Kuba, adalah salah satu petinju paling legendaris dalam sejarah tinju amatir. Berkat kemampuannya yang luar biasa, Stevenson menjadi simbol nasional bagi Kuba dan dianggap sebagai salah satu petinju terhebat sepanjang masa. Selama kariernya yang berlangsung dari 1966 hingga 1986, Stevenson tidak hanya menaklukkan lawan-lawannya di ring, tetapi juga meninggalkan jejak mendalam dalam dunia olahraga internasional. Ia dijuluki “Pirolo” oleh rekan-rekannya, sebuah nama panggilan yang menandai kehadirannya yang kuat di dalam dan luar ring.
Awal Kehidupan dan Perjalanan Karier
Lahir dalam keluarga pekerja di kota kecil di Kuba, Stevenson mulai mengenal dunia tinju sejak usia dini. Ayahnya, yang juga pernah menjadi petinju, adalah salah satu orang yang mendorong Teófilo untuk mencoba olahraga ini. Pada usia remaja, Stevenson sudah menunjukkan potensi besar. Pada usia 14 tahun, ia mulai berlatih secara serius di sekolah-sekolah tinju di Kuba, yang pada saat itu sedang dalam masa transformasi setelah Revolusi Kuba di bawah Fidel Castro. Sebagai hasil dari perubahan sosial ini, olahraga—terutama tinju—menjadi salah satu fokus utama pemerintah, dan Stevenson mendapatkan dukungan penuh dari negara untuk mengembangkan potensinya.
Stevenson mulai menarik perhatian di tingkat internasional pada awal 1970-an ketika ia memenangkan medali emas di Kejuaraan Tinju Amatir Dunia pada tahun 1974 di Havana. Namun, puncak kariernya terjadi di Olimpiade Musim Panas, di mana ia memenangkan medali emas pada tiga olimpiade berturut-turut: München 1972, Montréal 1976, dan Moskwa 1980.
Dominasi di Olimpiade
Keberhasilan Stevenson dalam memenangkan tiga medali emas Olimpiade secara berturut-turut membuatnya menjadi legenda di dunia olahraga, menyamai prestasi petinju besar Hungaria, László Papp. Pada setiap Olimpiade, Stevenson menunjukkan kekuatan, ketangkasan, dan strategi tinju yang superior, membuatnya sulit dikalahkan. Dengan tinggi badan 1,91 meter dan bobot sekitar 93 kilogram, Stevenson memiliki keunggulan fisik yang membuatnya mendominasi divisi kelas berat.
Salah satu momen paling ikonik dalam kariernya terjadi pada Olimpiade Montréal 1976, ketika ia mengalahkan petinju Amerika Serikat John Tate dalam waktu singkat. Pada saat itu, Stevenson dikenal dengan pukulan tangan kanan yang luar biasa, yang mampu merobohkan lawan dalam hitungan detik. Gaya bertarungnya yang agresif dan tangguh, dikombinasikan dengan teknik yang sempurna, membuatnya menjadi lawan yang sangat sulit untuk dikalahkan.
Karier dan Etos yang Tidak Terjual
Banyak penggemar tinju profesional berharap dapat melihat Stevenson bertanding melawan petinju profesional seperti Muhammad Ali. Namun, Stevenson menolak tawaran untuk beralih ke tinju profesional, meskipun ada tawaran fantastis sebesar 5 juta dolar AS yang ditujukan kepadanya pada masa puncaknya. Stevenson dengan bangga menolak uang itu dengan pernyataan terkenal, “Apa artinya 5 juta dolar bila dibandingkan dengan cinta delapan juta orang Kuba?” Keputusan ini menunjukkan loyalitasnya kepada negara dan keyakinannya pada prinsip-prinsip sosialis Kuba, yang membuatnya semakin dihormati di Kuba.
Akhir Karier dan Warisan
Stevenson pensiun dari tinju pada tahun 1986, setelah hampir dua dekade mendominasi tinju amatir dunia. Ia menyelesaikan kariernya dengan rekor luar biasa, memenangkan lebih dari 300 pertandingan dan hanya mengalami beberapa kekalahan. Setelah pensiun, Stevenson tetap aktif di dunia tinju, menjadi pelatih dan pejabat di federasi tinju Kuba. Ia terus mendukung dan menginspirasi generasi petinju muda Kuba hingga akhir hayatnya.
Pada 11 Juni 2012, Teófilo Stevenson meninggal dunia akibat serangan jantung pada usia 60 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi seluruh bangsa Kuba dan komunitas tinju internasional. Dia dikenang sebagai salah satu petinju paling dominan dalam sejarah, bukan hanya karena prestasi olahraganya, tetapi juga karena prinsip-prinsip yang ia pegang teguh sepanjang hidupnya.
(EA/timKB).
Sumber foto: google
Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda
Berita lainya
Annika Charlotta Sörenstam: Legenda Golf Wanita Dari Swedia
Franco Baresi: Legenda Azzurri Dan AC Milan
Donovan “Razor” Ruddock Petinju Hebat Tanpa Gelar Juara