Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Bernard Hopkins: Juara Dunia Tertua


Jakarta – Dunia tinju penuh dengan kisah inspiratif, namun sedikit yang dapat menandingi perjalanan Bernard Hopkins Jr. Lahir pada 15 Januari 1965 di Philadelphia, Pennsylvania, Bernard Hopkins adalah simbol ketekunan, transformasi, dan dominasi di dunia tinju. Karirnya yang berlangsung hampir tiga dekade, dari tahun 1988 hingga 2016, menjadikannya salah satu petinju paling dihormati dalam sejarah olahraga ini.

Dijuluki “The Executioner” karena gaya bertarungnya yang mematikan dan kemudian dikenal sebagai “The Alien” karena daya tahan luar biasa di usia senja, Hopkins adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan dedikasi dapat mengalahkan usia dan keterbatasan. Ia tidak hanya mencatatkan nama dalam sejarah sebagai petinju juara dunia tertua, tetapi juga sebagai salah satu juara middleweight dan light heavyweight terbaik sepanjang masa.

Dari Kehidupan Jalanan ke Disiplin Tinju

Bernard Hopkins lahir di lingkungan keras Philadelphia. Tumbuh dalam kemiskinan, ia harus menghadapi berbagai tantangan sejak usia muda. Kehidupan jalanan dan pilihan yang salah membuatnya terjerat dalam dunia kriminal. Pada usia 17 tahun, Hopkins dijatuhi hukuman 18 tahun, bukan lima tahun, namun ia dibebaskan setelah menjalani sekitar 56 bulan (hampir lima tahun).

Pencarian Jati Diri di Penjara

Selama berada di balik jeruji besi, Hopkins menemukan pelarian melalui olahraga, terutama tinju. Tinju memberinya tujuan baru, mengajarkan disiplin, dan memberinya harapan untuk masa depan yang lebih baik. Setiap hari di penjara ia habiskan untuk berlatih, mengasah keterampilan, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan baru setelah dibebaskan.

Saat ia keluar dari penjara pada usia 22 tahun, Hopkins membuat janji pada dirinya sendiri untuk tidak pernah kembali ke jalanan. Ia memutuskan untuk mengejar karir sebagai petinju profesional, bertekad untuk mengubah hidupnya melalui olahraga ini.

Debut yang Sulit

Karir Hopkins dimulai dengan awal yang mengecewakan. Ia memulai debut profesionalnya pada 11 Oktober 1988, melawan Clinton Mitchell. Hopkins kalah dalam pertandingan itu melalui keputusan mayoritas. Namun, kekalahan tersebut menjadi motivasi besar baginya untuk meningkatkan kemampuan dan membuktikan diri.

Setelah kekalahan tersebut, Hopkins bangkit dengan mencatatkan 22 kemenangan beruntun, menunjukkan dominasinya di ring dan membangun reputasi sebagai salah satu petinju yang paling menjanjikan di divisi middleweight.

Dominasi di Divisi Middleweight

Titik balik dalam karir Hopkins terjadi pada tahun 1995, ketika ia memenangkan gelar IBF Middleweight setelah mengalahkan Segundo Mercado. Ini menjadi awal dari dominasi panjang Hopkins di divisi middleweight, di mana ia mempertahankan gelar tersebut sebanyak 20 kali berturut-turut. Rekor ini menjadikannya juara dunia middleweight dengan pertahanan gelar terbanyak sepanjang sejarah.

Pertarungan Ikonik Melawan Oscar De La Hoya

Pada tahun 2004, Hopkins menghadapi Oscar De La Hoya dalam pertarungan unifikasi gelar middleweight. Dalam pertandingan tersebut, Hopkins mencetak kemenangan KO spektakuler di ronde kesembilan dengan pukulan ke tubuh De La Hoya. Kemenangan ini membuatnya menjadi juara undisputed di divisi middleweight, memegang gelar WBA, WBC, IBF, dan The Ring.

Transisi ke Divisi Light Heavyweight

Setelah mendominasi divisi middleweight selama satu dekade, Hopkins memutuskan untuk naik ke divisi light heavyweight pada tahun 2006. Banyak yang meragukan kemampuannya di divisi yang lebih berat, tetapi Hopkins kembali membuktikan bahwa usia hanyalah angka.

Mengalahkan Antonio Tarver

Pada debutnya di divisi light heavyweight, Hopkins menghadapi juara bertahan Antonio Tarver. Dengan strategi yang brilian, Hopkins mengendalikan pertandingan dan memenangkan gelar The Ring Light Heavyweight, membuktikan bahwa ia masih memiliki kualitas juara meski usianya sudah menginjak 41 tahun.

Rekor Juara Dunia Tertua

Prestasi luar biasa Hopkins terjadi pada tahun 2011, ketika ia mengalahkan Jean Pascal untuk merebut gelar WBC Light Heavyweight. Dengan kemenangan ini, Hopkins mencatat sejarah sebagai juara dunia tertua dalam sejarah tinju pada usia 46 tahun. Ia memecahkan rekornya sendiri dua tahun kemudian, ketika ia memenangkan gelar IBF Light Heavyweight pada usia 49 tahun, sebuah pencapaian yang belum tertandingi hingga hari ini.

Kecerdasan dan Daya Tahan

Hopkins dikenal karena gaya bertarungnya yang strategis dan cerdas. Ia bukan hanya seorang petarung yang mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kecerdasannya dalam membaca gerakan lawan dan mengontrol tempo pertandingan.

Keunggulan Gaya Bertarung:

1. Pertahanan yang Kokoh:

Hopkins memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa, membuat lawan kesulitan mendaratkan pukulan bersih.

2. Serangan yang Efisien:

Setiap pukulan yang dilepaskan Hopkins memiliki tujuan dan dampak. Ia tidak membuang energi dengan serangan yang tidak perlu.

3. Ketahanan Mental:

Di usia senja sekalipun, Hopkins tetap memiliki mental baja, mampu menjaga ketenangan di bawah tekanan, dan memanfaatkan pengalaman panjangnya di ring.

Prestasi dan Rekor

1. Juara Dunia di Dua Divisi:

Middleweight dan Light Heavyweight.

2. Rekor Pertahanan Gelar:

20 kali pertahanan gelar middleweight berturut-turut.

3. Juara Dunia Tertua:

Memenangkan gelar pada usia 49 tahun.

4. The Ring Fighter of the Year (2001):

Hopkins diakui sebagai petinju terbaik pada tahun 2001 oleh majalah The Ring.

5. Hall of Fame:

Dilantik ke dalam International Boxing Hall of Fame pada tahun 2020.

Kehidupan Setelah Pensiun

Hopkins pensiun dari tinju pada tahun 2016, setelah kekalahan dari Joe Smith Jr. dalam pertarungan terakhirnya. Meski demikian, ia tetap aktif di dunia olahraga sebagai promotor tinju bersama Golden Boy Promotions. Dalam peran ini, Hopkins membantu mengembangkan karir petinju-petinju muda, berbagi pengalaman dan kebijaksanaannya.

Selain itu, ia juga dikenal sebagai pembicara motivasi, memberikan inspirasi kepada banyak orang dengan kisah hidupnya yang luar biasa.

Inspirasi yang Tak Lekang oleh Waktu

Bernard Hopkins Jr. adalah simbol sejati dari ketekunan, transformasi, dan dominasi. Dari masa kecilnya yang sulit di jalanan Philadelphia hingga menjadi legenda di dunia tinju, perjalanan hidup Hopkins adalah kisah tentang keberanian untuk berubah dan kemampuan untuk mengatasi rintangan.

Sebagai petinju, Hopkins meninggalkan warisan yang sulit ditandingi. Sebagai manusia, ia adalah inspirasi bagi banyak orang yang menghadapi tantangan dalam hidup mereka. Warisannya akan terus hidup, tidak hanya melalui rekor dan gelarnya, tetapi juga melalui dampaknya pada dunia olahraga dan kehidupan banyak orang.

(EA/timKB).

Sumber foto: youtube

Download aplikasi Kulit Bundar untuk membaca berita dan artikel lebih mudah di gadget anda