Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Pengantin Olimpiade


 

Jakarta – 4 Agustus 1992, sejarah mencatat, untuk pertama kalinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang mengiringi dikibarkannya Sang Saka Merah Putih di Pavelo de La Mar Bella, Barcelona Spanyol. Atlet bulu tangkis putri Susi Susanti berhasil mempersembahkan medali Emas pertama bagi Indonesia, setelah dalam partai final Tunggal putri mengalahkan atlet Korea Selatan Bang soo Hyun dengan skor 5-11, 11-5, 11-3.

Moment bersejarah itu disaksikan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia yang menyaksikan siaran langsungnya di televisi dan turut terharu bangga kala Susi Susanti menitikkan air mata di atas podium saat Indonesia Raya berkumandang dan Merah Putih dikibarkan di acara penyerahan medali.

Beberapa saat kemudian di tempat yang sama, terjadi All Indonesia Final di Tunggal Putra yang mempertemukan Alan Budikusuma dan Ardy B Wiranata. Alan Budikusuma akhirnya berhasil mengalahkan rekan senegaranya yang lebih diunggulkan dengan skor 15-12, 18-13. Dan sekali lagi Indonesia Raya berkumandang mengiringi berkibarnya Sang Merah Putih di Olimpiade.

Selain menjadi orang pertama dan kedua peraih medali emas Olimpiade, prestasi ini menjadi lebih spesial karena mereka berdua adalah sepasang kekasih di luar lapangan. Karenanya mereka berdua dijuluki Pasangan Emas Olimpiade yang mengawinkan emas Bulu Tangkis Tunggal Putri dan Tunggal Putra.

Julukanpun kemudian berganti menjadi Pengantin Olimpiade setelah tahun 1997 mereka memutuskan untuk menikah setelah berpacaran selama 9 tahun dan saat ini telah dikarunai tiga orang anak. Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan tertinggi bagi Susi Susanti dan Alan Budikusuma dengan Bintang Jasa Utama oleh Presien Republik Indonesia Soeharto tahun 1992, sebuah penghargaan tertinggi dari negara yang pernah diberikan kepada Atlet di Indonesia.

(Yp/teamKB)