Kulit Bundar

New Age of Sports Community

TIKI TAKA


Jakarta – Di rentang tahun 2008 hingga 2014 hampir  tidak ada nama lain yang terdengar selain Tim nasional Spanyol dan klub La Liga Barcelona dalam jagad persepakbolaan dunia. Di rentang tahun tersebut Spanyol berhasil menjuarai Piala Eropa pada tajun 2008,menjadi Juara Dunia untuk pertama kalinya di tahun 2010 dan kembali mempertahankan Juara Piala Eropa di tahun 2012. Sementara  Barcelona menjuarai Liga Champions di tahun 2009, 2011 dan 2015. Sedangkan di La liga el Barca mencetak hattrick dengan menjadi juara di tahun 2009, 2010 dan 2011.

Apa yang membuat Spanyol dan Barcelona begitu mendominasi persepakbolaan di era itu? Sebenarnya tidak ada pemain yang terlalu menonjol di Timnas Spanyol, kualitas dan teknik hampir merata di semua lini. Fisik para pemainnya pun tidak terlalu istimewa bahkan Spanyol menjadi tim dengan tinggi pemain di bawah rata rata pemain Eropa. Adalah pola  permainan yang mereka mainkan yang menjadi kuncinya. Sadar mereka tidak dapat menang bila beradu fisik dengan lawan lawannya, mereka menerapkan pola permainan yang mengutamakan penguasaan bola ketimbang pola offensif yang banyak dianut oleh tim Eropa. Pola permainan ini kemudian dikenal dengan istilah TIKI TAKA.

Dalam era itu dunia seakan tersihir oleh permainan Spanyol dan Barcelona yang sangat dominan dibanding dengan lawan lawannya. Pengemar sepakbola disuguhi tontonan baru berisikan umpan umpan pendek antar pemain yang dengan sabar menguasai bola untuk kemudian membangun serangan dari bawah hingga diselesaikan menjadi gol di pertahanan lawan. Hampir semua lawan tersengat oleh pola baru ini karena mereka akan kesulitan mendapatkan bola dan bingung untuk menentukan pemain mana yang harus dijaga karena bola selalu berpindah dari satu pemain ke pemain lainnya.

Banyak pengamat menganggap bahwa TIKI TAKA meupakan adaptasi dari Total football nya Belanda di tahun 70an. Ini juga dipengaruhi oleh seorang Johan Crufyt legenda sepak bola Belanda yang pernah bermain dan menjadi pelatih Barcelona. Tapi sebagian juga berpendapat ini adalah strategi yang diterapkan pelatih Timnas Spanyol Luis Aragones dan Vincente del Bosque yang berhasil mengembangkan pola permainan penguasaan bola ini. Peran pelatih Barcelona Joseph Guardiola juga dianggap sentral dalam mengembangkan tiki taka di Barcelona.B

Bila pada awalnya pengemar sepakbola merasa terhibur dengan gaya permainan yang baru ini, maka setelah beberapa tahun publik mulai bosan, karena pola ini dianggap membosankan dan tidak banyak gol yang tercipta bila pola ini dimainkan. Karena hanya berfokus pada penguasaan bola maka permainan lawan tidak dapat berkembang, bola hanya dimainkan sepihak. Tidak ada lagi adu skill individu, tidak ada lagi duel dan juga umpan umpan panjang dan menyilang yang selama ini menjadi daya tarik sepakbola, sekejap Football berubah menjadi Possession Ball.

Akhirnya banyak tim lawan yang mencari strategi untuk melawan pola Tiki Taka, pola defensif dan permainan box to box dianggap ampuh untuk menangkal permainan penguasaan bola.  Kejayaan Timnas Spanyol pun mulai memudar seiring dengan prestasi Barcelona yang selalu ditandingi oleh Real Madrid. Dengan berjalannya waktu, tiki takapun mengalami penyesuaian seperti yang dilakukan Guardiola saat melatih Bayern Munchen dan Manchester City. Tiki Taka telah menorehkan sejarah dalam persepakbolaan dunia. Dan seperti juga sebelumnya sejarah akan mencatat hal hal baru yang akan menghiasi sepak bola dunia.

(Yp/teamKB)