Jakarta – Ada beberapa level dan kategori dalam dunia Balap Mobil Formula, namun perlombaan Formula One dianggap sebagai kasta tertinggi dan paling populer. Banyak produsen Otomotif dunia seperti Ferrari, Mercedes, Honda yang khusus menciptakan mesin yang akan dipakai mobil balap berlomba di perlombaan yang dinamai Perlombaan Grand Prix yang diadakan di beberapa negara.
Faktor mesin memang merupakan faktor utama yang sangat signifikan menetukan sebuah tim memenangkan perlombaan F1, namun skill dari seorang pembalap juga penting dan menentukan. Dari banyak pembalap yang berlomba di F1 ada beberapa nama yang menonjol dan menjadi legenda Formula One.
Ayrton Senna
Pembalap asal Brazil ini menjadi pembalap yang sangat populer di dunia F1. Walaupun prestasinya bukanlah yang terbaik dalam catatan sejarah F1, namun skill membalapnya diakui oleh banyak lawan lawannya. Senna memenangi 41 gelar Grand Prix dan menjadi juara dunia F1 sebanyak 3 kali.
Kematiannya di lintasan balap Sirkuit Imola, Italia pada tanggal 1 Mei 1994 menjadikan Ayrton Senna menjadi Legenda F1.
Michael Schumacher
Rekor pembalap F1 asal Jerman ini belum terpatahkan hingga saat ini, Schumacher berhasil menjadi juara F1 sebanyak 7 kali dan menjuarai Grand Prix sebanyak 91 kali. Rekor ini menempatkan Schumacher sebagai pembalap F1 terbaik sepanjang masa.
Kecelakaan di lintasan Ski saat belibur di Prancis pada tanggal 29 Desember 2013 telah mengakibatkan cedera parah di kepala Schumacher,menghentikan karier balapnya dan membuatnya tidak sadarkan diri hingga saat ini.
Alain Prost
Mempunyai rentang karier yang panjang merupakan prestasi yang diraih pembalap asal Perancis ini, sempat bersaing dengan Niki Lauda di awal 80an, menjadi lawan Ayrton Senna di tahun 90an dan beradu balap dengan Schumacher di awal tahun 2000an. Rekornya mengikuti 202 lomba sepanjang kariernya seperti sulit ditandingi pembalap lainnya.
Niki Lauda
Pembalap flamboyan asal Austria yang sangat populer di tahun 70an yang bersama Ferrari meraih juara sebanyak 3 kali. Mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya di tahun 1976, tidak menyurutkan semangatnya memacu mobil balapnya, bahkan menjadi Juara F1 setahun setelah kecelakaan yang dialaminya. Putusnya kerjasama dengan Ferrari meredupkan kariernya sebagai pembalap F1.
Fernando Alonso
Pembalap Spanyol ini berhasil membuktikan bahwa tidak hanya mesin mobil balap bagus yang menentukan dalam perlombaan F1. Alonso membuktikan bersama tim F1 yang tidak menggunakan mesin terbaik dapat berprestasi. Bila banyak pembalap F1 menjadi juara bersama Ferrari, Alonso menjadi juara F1 bersama McLaren. Para pesaingnya sangat mnghormati Alonso karena beberapa kali berhasil naik podium padahal memulai start di posisi belakang. Alonso mengisi posisi yang ditinggalkan Michael Schumacher sebagai ikon Formula 1.
(Yp/teamKB)
Berita lainya
Bromley Bukan Tandingan Bagi Newcastle
Hasil Putaran Ke-3 FA Cup 2024/2025
Monchengladbach Beri Perlawanan Ketat Pada Munchen