Kulit Bundar

New Age of Sports Community

Indonesia dan Malaysia, Serumpun Yang Tidak Pernah Akur


Jakarta – Drawing grup AFC CUP 2020 telah dilaksanakan di Malaysia Selasa 21/9/2021 kemarin. Indonesia tergabung di grup B bersama Malaysia, Laos, Kamboja dan Vietnam. Sementara Grup A dihuni oleh Brunei, Singapura,Filipina, Myanmar dan Thailand. Sedangkan AFC Cup 2020 akan digelar pada 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 mendatang.

Indonesia lagi lagi akan bertemu dengan musuh bebuyutannya Malaysia. Ini adalah pertemuan kesembilan diantara Indonesia dan Malaysia di ajang AFC Cup. Baik Indonesia dan Malaysia sama sama mencatatkan kemenangan sebanyak empat kali dan sekali meraih hasil imbang.

Sebagai negara serumpun Indonesia dan Malaysia seharusnya mempunyai hubungan yang erat dan harmonis di segala bidang termasuk di arena olahraga. Kesamaan rumpun suku bangsa membuat kedua negara mempunyai banyak sekali persamaan di berbagai bidang. Namun pada kenyataannya, Indonesia dan Malaysia lebih sering berseberangan dan menjadi musuh di berbagai bidang terutama olahraga dan lebih khususnya badminton dan sepakbola

Dimulai dari cabang bulu tangkis di era 80an yang membuat Indonesia dan Malaysia berseteru dan membuat kompetisi lebih dari sekedar persaingan dan menjurus ke permusuhan. Begitupun di cabang sepakbola, rivalitas kedua egara selalu berada di pucak titik panas yang membuat perseteruan diantara kedua pendukung berlangsung lebih panas ketibang pertandingan di atas lapangan. Hampir semua pertandingan antara Indonesia melawan Malaysia menjadi ajang kerusuhan antara kedua pendukung .

Foto: tirto.id

Indoneseia sering dianggap selalu meremehkan dan menganggap Malaysia adalah saudara mudanya yang membuat mereka harus menaruh hormat kepada Indonesia. Sebaliknya Malaysia sering tampil arogan akibat kondisi perekonomian negaranya yang lebih baik dari Indonesia. Faktor banyaknya tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia menambah stigma bangsa Indonesia lebih rendah dibandingkan Malaysia.

Kembalike sepakbola, Malaysia memiliki rekor lebih baik di pertemuan terakhir, mereka dua kali memenangi duel dengan Indonesia berturut turut di ajang AFC Cup. Dua pertemuan terakhir di ajang AFC Cup mengundang kerusuhan diantara kedua supporter baik saat bertanding di Jakarta maupun Kuala Lumpur.

Persaingan sehat memang sangat dibutuhkan dalam suatu kompetisi, namun primordialisme berlebihan apalagi mengandung prinsip SARA hanya kan menimbulkan kerugian bagi semua pihak. Rivalitas tidak mungkin hilang namun kedewasaan pendukung kedua pihak harus dihadirkan apalagi Indonesia dan Malaysia adalah dua negara serumpun yang tak elok bila selalu berseteru, apalagi di arena olahraga.

(Yp/teamKB)

Fototitle: indosport.com