Jakarta – PSS Sleman, tim yang pernah membuat kejutan di Liga Indonesia yang lalu sedang mengalami masalah beruntun yang membuat kondisi internal tim asal Sleman DIY itu berada di dalam situasi yang genting. Baik manejemen, pelatih dan suporter saat ini sedang mempunyai konflik tajam yang harus segera diselesaikan.
Akar dari permasalahan ini adalah buruknya penampilan PSS Sleman sejak kompetisi Liga 1 BRI ini dimulai. Super Elang Jawa, julukan PSS, hanya mampu mengantongi lima poin dari hasil satu kemenangan, dua seri, dan tiga kekalahan. Mereka memetik satu kemenangan saat bersua Arema FC pada pekan ketiga Liga 1 2021-2022, 19 September lalu. Selebihnya, PSS selalu gagal mengamankan tiga poin, termasuk pada tiga pertandingan terakhir.
Hal itu memicu kekecewaan dari para suporter yang ditunjukkan dengan beramai ramai mendatangi markas PSS untuk menyampaikan protes dan kekecewaan mereka. Para suporter mnyampaikan tuntutan untuk mengganti pelatih PSS, Dejan Antonic bahkan mengganti Direktur PSS. Tuntutan ini sudah disampaikan secara tertulis dan diterima oleh pihak manajemen.
Di luar dugaan pihak manejemen berbalkik mengeluarkan ancaman akan memindahkan markas PSS dari Sleman bila supporter memaksakan ikut campur dalam kegiatan manajemen. Hal ini menambah panjang masalah diantara kedua belah pihak. Para pemain PSS lalu mengambil inisiatif sebagai penengah dengan mengunggah sebuah video yang mengajak para suporter untuk bersabar dan memberi kesempatan bagi para pemain PSS memperbaiki penampilannya. Dengan unggahan video ini diharapkan para suporter dapat lebih menahan diri.
Di saat konflik antara suporter dan manajemen blm mendapatkan titik temu, masalah baru muncul di internal PSS. Pemain senior sekaligus ikon dari PSS, Irfan Bachdim dikabarkan akan mengundurkan diri dari tim saat masa istirahat kompetisi ini. Belum dipastikan apa alasan Irfan Bachdim berniat meninggalkan PSS namun yang pasti saat para pemain PSS yang lain menunggah video yang ditujukan bagi para suporter, Irfan Bachdim tidak terlihat dalam video itu,
Bila semua pihak mau duduk bersama dalam satu meja untuk mencari solusi bersama, maka permasalahan diyakini akan segera selesai. Ini adlah waktu yang tepat unntuk semua pihak mencari solusi bersama, kompetisi yang sedang memasuki masa libur dapat dimanfaatkan untuk saling bermusyawarah.
(Yp/teamKB)
Fototitle: tempo.co
Berita lainya
Kapten Jay Idzes Pimpin Venezia Tahan Imbang Napoli
Angel Piqueras Juarai Moto3 Di Sirkuit Termas de Rio Hondo
Lando Norris Juarai Seri Perdana Formula 1 2025