Jakarta – Inggris masih merasakan sakitnya hati saat harus mengakui kekalahan dari Italia di Final Euro 2020 yang lalu. Ini adalah partai final pertama yang berhasil dicapai Inggris setelah merebut Piala Dunia di tahun 1966, lebih dari setengah abad yang lalu. Di hadapan para pendukungnya sendiri di Wembley, Inggris yang difavoritkan menjadi juara secara tragis disingkirkan Italia akibat kurangnya persiapan menghadapi adu penalti. Pemain muda berusia 17 tahun, Bukayo Saka dipercaya mengemban tugas maha berat sebagai penendang penalti terakhir dan gagal menjalankan tugasnya.
Di ajang Piala Eropa dan Piala Dunia, Inggris memang mendapat kutukan adu penalti yang selalu membayangi langkah mereka setiap kali mengikuti turnamen terbesar di dunia itu. Beberapa kali Inggris gagal melangkah ke babak selanjutnya akibat kalah dalam adu penalti seperti saat disingkirkan Argentina dan Belanda. Namun di Piala Dunia Rusia 2018, kutukan adu penalti sepertinya sudah sirna dari timnas Inggris. Terbukti dua kali Inggris memenangkan adu penalti hingga lolos sebagai semifinalis. Namun sayang kutukan itu kembali terulang di final Euro 2020 yang lalu.
Untuk menghindari hal yang sama terulang, pelatih Inggris Gareth Bale telah mempersiapkan anak asuhnya mengahadi adu penalti di setiap latihan yang dialkukan timnas Inggris, termasuk saat persiapan menghadapai Pantai Gading dalam FIFA MAtchday dini hari nanti. Bahkan Southgate secara khusus memanggil tiga pemain dengan kemampuan penalti yang kuat, untuk menghadapi adu penalti. Gareth Bale mempunyai pengalaman pahit kalah dalam adu tendangan penalti bersama timnas Inggris baik saat menjadi pemain maupun sebagai pelatih. Dan jelas dirinya tidak ingin lagi hal ini terulang di Piala Dunia 2022 mendatang. Dan Inggris akan membuktikan bahwa Football is Coming Home This Time!
(Yp/teamKB)
Fototitle: cnnindonesia.com
Berita lainya
Ekaterina Alexandrova Singkirkan Petenis Nomor Satu Dunia
Laga Perpisahan Di Derby Marseyside
Jadwal Hari Kedua BAMTC 2025